77 Narapidana di Sumatera SelatanTerima Remisi Khusus Hari Natal 2023
Kepala Kanwil Kemenkumham Sumatera Selatan, Ilham Jaya-septi/palpos.id-
PALEMBANG, PALPOS.ID- Sebanyak 77 narapidana beragama Kristen yang menjalani pembinaan di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan negara tahanan di wilayah kerja Kanwil Kemenkumham Sumatera Selatan menerima remisi khusus Hari Natal pada 25 Desember 2023.
"Sebanyak 74 narapidana/ warga binaan pemasyarakatan (WBP) laki- laki dan tiga perempuan itu menerima remisi / pengurangan masa pidana khusus Hari Natal selama 15 hari hingga dia bulan," kata Kakanwil Kemenkumham Sumsel Ilham Djaya di Palembang.
Dia menjelaskan, penerima remisi khusus itu terdiri atas 17 orang narapidana menerima remisi 15 hari, 54 orang mendapat remisi satu bulan, lima orang mendapat remisi 1,15 bulan, dan satu orang memperoleh remisi dua bulan.
Narapidana penerima remisi Hari Natal terbanyak berasal dari Rutan Kelas I Palembang 15 orang, Lapas Kelas I Palembang 11 orang, dan Lapas Narkoba Kelas II B Banyu Asin tujuh orang WBP.
BACA JUGA:Libur Nataru 2023, Pertamina Jamin Stok BBM Aman, Warning Tidak Pakai Tangki Modifikasi
Kakanwil Ilham Djaya mengatakan remisi tersebut diberikan kepada narapidana yang telah memenuhi persyaratan administratif dan substantif.
"Narapidana yang mendapat remisi telah memenuhi persyaratan, seperti telah menjalani pidana minimal enam bulan, tidak terdaftar pada register F, serta turut aktif mengikuti program pembinaan di lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan negara," ujarnya.
Menurut Ilham, pemberian remisi khusus pada hari besar keagamaan tersebut merupakan pemenuhan hak-hak narapidana.
Pemberian remisi atau pengurangan masa pidana diberikan kepada narapidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan Keputusan Presiden No. 174 /1999 tentang Remisi.
Selain remisi, hak-hak yang lain juga diberikan, seperti asimilasi dan integrasi, layanan kunjungan, dan penitipan barang.
Dengan pemberian remisi itu diharapkan dapat memotivasi narapidana untuk mencapai penyadaran diri yang tercermin dari sikap dan perilaku sehari-hari, sehingga dapat kembali diterima di tengah-tengah masyarakat setelah menjalani masa pidana, kata Kakanwil Ilham.**
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: