Bawang Merah, Tomat dan Gula Pasir Penyumbang Inflasi di Sumatera Selatan, Ini Penyebabnya

Bawang Merah, Tomat dan Gula Pasir Penyumbang Inflasi di Sumatera Selatan, Ini Penyebabnya

Bawang Merah, Tomat dan Gula Pasir Penyumbang Inflasi di Sumatera Selatan--

BISNIS, PALPOS.ID-Berdasarkan rilis inflasi Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Gabungan 2 Kota di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada Bulan Desember 2023 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,54 (mtm).

Dengan perkembangan tersebut, secara tahunan, realisasi inflasi gabungan 2 kota IHK di Provinsi Sumatera Selatan sebesar 3,17 persen (yoy) lebih rendah dari bulan sebelumnya, sejak dengan inflasi nasional yang menurun dan tercatat sebesar 2,61 persen (yoy).

Realisasi inflasi gabungan 2 Kota IHK di provinsi Sumatera Selatan pada Desember 2023 berada dalam sasaran inflasi Nasional, yaitu 3 kurang lebih 1 persen.

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Terima Audensi KPU Sumsel, Pastikan Seluruh WBP Dapat Menyampaikan Hak Suaranya

Lima komoditas utama penyumbang inflasi pada bulan ini adalah bawang merah, angkutan udara, tomat, gula pasir, dan emas perhiasan.

Dengan andil masing- masing sebesar 0,046 persen (mtm), 0,044 persen (mtm), 0,038 persen, 0,034 persen (mtm), dan 0,024 persen (mtm).

Inflasi pada bawang merah dan tomat disebabkan oleh dampak fenomena El Nino yang mengakibatkan penurunan produksi. Tekanan inflasi pada angkutan udara disebabkan oleh periode high season HBKN Natal dan Tahun baru. 

BACA JUGA: Banjir Melanda Pemulutan Ogan Ilir: Petani Cabai Merugi, Harga Turun Drasti

Sementara itu, kenaikan harga gula pasir disebabkan oleh harga global yang tinggi sementara permintaan domestic juga terus meningkat di tengah HBKN Natal dan Tahun Baru.

Adapun kenaikan harga emas sejalan dengan kenaikan harga emas global.

Inflasi Sumatera Selatan yang terkendali di tahun 2023 tidak terlepas dari koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumsel melalui strategi 4K, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.

BACA JUGA:Glamping Agrowisata Gunung Mas, Tawarkan View Gunung Pangrango untuk Memikat Pengunjung

Pada Desember 2023, ketersediaan pasokan dilakukan antara lain melalui pelaksanaan sidak dan monitoring pasar serta panen raya komoditas cabai di daerah sentra.

Selanjutnya untuk memastikan keterjangkaian harga dilaksanaan pasar murah secara intensif di tujuh belas kabupaten kota di Sumatera Selatan jelang HBKN Natal 2023 dan tahun baru 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: