Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Kabupaten Bone dan Pelabuhan Bajoe Menjadi Pusat Strategis

Perjalanannya membawanya ke Batavia dan Pariaman, Provinsi Sumatera Barat. 

Keberhasilan Arung Palakka dalam memimpin kerajaan dan meraih kemerdekaan dari Kesultanan Gowa tercatat pada tahun 1666.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah: Kabupaten Bone Calon Ibukota Provinsi Bugis Timur di Tengah Sulawesi Selatan

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Potensi Ekonomi Kabupaten Bone Calon Ibukota Provinsi Bugis Timur

Bahkan, kerjasama strategis dengan Belanda membantu mengalahkan Sultan Hasanuddin untuk merebut Makassar.

Pemekaran dan Potensi Ekonomi Kabupaten Bone: Eksplorasi Tambang dan Dampaknya

Eksplorasi tambang yang dimulai di Kabupaten Bone pada tahun 2010 telah membawa dampak signifikan pada potensi ekonomi wilayah ini. 

Pelabuhan Bajoe, sebagai pusat logistik, tidak hanya melayani kebutuhan lokal tetapi juga menjadi pintu gerbang ekspor dan impor tambang ke pasar internasional. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan: Tana Toraja Sebagai Calon Ibukota Baru

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan: Membentuk 3 Provinsi Baru dan Tantangan Moratorium DOB

Dengan keterlibatan kapal luar negeri, Kabupaten Bone memperluas jangkauan bisnisnya ke pasar global.

Pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan oleh sektor tambang juga memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan infrastruktur dan sumber daya manusia di Kabupaten Bone. 

Peningkatan investasi dan lapangan kerja di sektor ini telah membantu mengatasi tantangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Pelabuhan Bajoe sebagai Tulang Punggung Perekonomian Sulawesi Selatan: Koneksi Antarprovinsi yang Vital

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Kota Palopo Siap Menjadi Ibukota Provinsi Luwu Raya

Sumber: