Perilaku Geng Motor Bikin Resah, Ini kata Praktisi Hukum

Perilaku Geng Motor Bikin Resah, Ini kata Praktisi Hukum

Ilustrasi aktivitas geng motor. F disway--

SUMSEL, PALPOS.ID – Sebuah unggahan video dan postingan foto yang memperlihatkan gerombolan pengendara motor berboncengan ugal-ugalan sambil membawa senjata tajam berbentuk gergaji dan celurit di jalanan dalam Kota Muara Enim, tengah viral di media sosial.

Video dan postingan foto itu diunggah oleh akun Instagram Muaraenimterkini yang posting 10 jam lalu dengan komentar sudah 4910 orang, Rabu, 31 Januari 2024. 

Dalam video yang berbeda berdurasi 29 detik dan 32 detik, tampak sejumlah pengendara motor berkendaraan yang diduga kuat di dalam kota Muara Enim sambil menenteng senjata tajam jenis gergaji, celurit, samurai dan jenis senjata tajam lainnya. 

BACA JUGA:Hadiri Latihan Bersama INKADO Kota Palembang, Ratu Dewa: Kota Palembang Siap Menjadi Tuan Rumah

BACA JUGA:Tambang Minyak Ilegal di Muba Masih Marak, Ini Kata Praktisi Hukum

Unggahan ini mendapat sorotan dari sejumlah pihak, yang salah satunya Praktisi Hukum Sumsel, Sulyaden SH. 

Menurutnya, perilaku sekelompok anak muda yang mengendarai sepeda motor sambil membawa senjata tajam dan berkeliling di sekitar kota merupakan tindakan yang tidak hanya meresahkan, tetapi juga mengganggu ketertiban masyarakat.

“Dalam situasi seperti ini, wajar jika warga Muara Enim dan sekitarnya merasa resah. Meskipun mereka hanya melakukan konvoi di sekitar kota, namun hal tersebut tidaklah pantas dilakukan di tempat umum. Aktivitas seperti itu tidak hanya mengganggu masyarakat yang berlalu-lalang, tetapi juga menciptakan ketidaknyamanan bagi warga sekitar,” ungkap Sulyaden, Rabu, 31 Januari 2024.

BACA JUGA:Efektifkah Pembagian Sembako untuk Pengentasan Kemiskinan ? Ini Kata Pengamat Ekonomi

BACA JUGA:Keberanian dan Kekuatan di Tengah Musibah: Warga Sumsel Rayakan Pesta Pernikahan Meski Diterjang Banjir

Menyikapi hal ini, Sulyaden menegaskan bahwa perhatian dan tindakan yang konkret harus dilakukan oleh pemerintah setempat dan aparat keamanan, terutama kepolisian.

Namun demikian, Sulyaden menyoroti bahwa para pelaku konvoi motor tersebut rata-rata masih remaja bahkan ada yang di bawah umur.

Oleh karena itu, pendekatan yang bijaksana dan holistik sangat diperlukan dalam penanganan kasus ini.

BACA JUGA:Keberanian dan Kekuatan di Tengah Musibah: Warga Sumsel Rayakan Pesta Pernikahan Meski Diterjang Banjir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: