Pembentukan Provinsi Baru Sumatera Timur: Menyusuri Sejarah dan Aspirasi Masyarakat Sumatera Utara
Pemekaran Wilayah Sumatera Utara: Tujuh Daerah Kabupaten Paling Tajir di 'Kota Melayu Deli'.-Palpos.id-Foto : Tangkapan Layar Youtube @drone indonesia
Potensi Wilayah dan Aspirasi Masyarakat
Provinsi Sumatera Timur yang diusulkan akan melibatkan enam kabupaten, yaitu Kota Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Labuhan Batu Utara, dan Kabupaten Labuhan Batu Selatan.
Kota Tanjung Balai dipilih sebagai calon ibukota dengan luas wilayah mencapai 60 kilometer persegi.
Wilayah ini dikelilingi oleh Kabupaten Asahan dan berada di tepi Sungai Asahan, sungai terpanjang di Provinsi Sumatera Utara.
BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Sumatera Utara: Pembentukan Provinsi Tapanuli Menuju Kenyataan
BACA JUGA:Perjuangan Mewujudkan Provinsi Sumatera Tenggara: Potret Pemekaran Sumatera Utara
Kota Tanjung Balai memiliki sejarah sebagai kota terpadat di Asia Tenggara dengan kepadatan penduduk mencapai 20.000 per kilometer persegi.
Jumlah penduduknya sekitar 125 ribu jiwa, dan perjalanan darat dari Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara, menuju Kota Tanjung Balai memerlukan waktu sekitar 4 jam.
Potensi wilayah yang kaya dan aspirasi masyarakat menjadi dasar penting bagi usulan pembentukan Provinsi Sumatera Timur.
Dukungan dan Rencana Pelaksanaan
Ketua Komite Pemekaran Provinsi Sumatera Timur (KPPST), Muslim Simbolon, mengungkapkan bahwa usulan pembentukan provinsi baru ini bukanlah hal baru.
BACA JUGA:Usulan Pembentukan Otonomi Baru Kabupaten Teluk Aru Pemekaran Langkat di Provinsi Sumatera Utara
BACA JUGA:Pemekaran Kabupaten Mandailing Natal di Sumatera Utara: Menuju Kabupaten Pantai Barat Mandailing
Sejak tahun 2002, KPPST telah mengadvokasi wacana ini, dan telah ada kajian dari Pusat Penelitian Universitas Medan yang mendukung usulan tersebut.
Semua persyaratan pembentukan Provinsi Sumatera Timur, menurut Muslim Simbolon, telah dilengkapi dan diserahkan ke Pemerintah Pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: