Krisis Pembangunan Kota Baru Lampung: Mimpi Megaproyek Mangkrak dan Terbengkalai

Krisis Pembangunan Kota Baru Lampung: Mimpi Megaproyek Mangkrak dan Terbengkalai

Krisis Pembangunan Kota Baru Lampung: Mimpi Megaproyek Mangkrak dan Terbengkalai.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Kondisi bangunan yang hampir rampung, seperti kantor Gubernur Lampung, juga mengalami kerusakan parah akibat minimnya pemeliharaan dan pengawasan. 

Pilar-pilar utama gedung sudah hancur, bagian dalamnya dirusak, dan bahkan bahan material seperti kabel dan besi telah dicuri. 

Kaca-kaca yang terpasang di gedung itu berserakan di lantai, menciptakan pemandangan yang sangat menyedihkan.

Fakta-fakta Penting Mengenai Kota Baru Lampung

BACA JUGA:Wisata Rohani di Lampung: Mempersembahkan Perjalanan ke Destinasi Religi Tersembunyi

BACA JUGA:Aspirasi Masyarakat Mengarah ke Pembentukan Provinsi Lampung Utara: Potensi Tantangan dan Perjuangan

1. Anggaran Mega Proyek yang Membengkak

Pembangunan mega proyek Kota Baru Lampung dimulai pada akhir masa kepemimpinan Gubernur Sjahroeddin ZP pada tahun 2014 dengan anggaran mencapai Rp 1,2 triliun. 

Proyek ini melibatkan konstruksi area perkantoran yang akan digunakan untuk Pemerintah Provinsi Lampung. Namun, anggaran proyek ini ternyata membengkak.

2. Mimpi Kota Baru yang Mangkrak

Impian Kota Baru Lampung terbukti hanya menjadi mimpi semata. Setelah Gubernur Sjahroeddin ZP digantikan oleh Ridho Ficardo, proyek ini dihentikan dan anggarannya dialihkan untuk masalah infrastruktur jalan, irigasi, pariwisata, dan sumber energi. 

Meskipun telah berlalu beberapa tahun, masa kepemimpinan berikutnya di bawah Arinal Djunaidi belum memberikan kejelasan mengenai kelanjutan proyek ini.

BACA JUGA:Transformasi Besar: Pemekaran Wilayah Provinsi Lampung Menuju Masa Depan Lebih Cerah

BACA JUGA:Rencana Pemekaran Wilayah Provinsi Lampung dan Munculnya 3 Provinsi Baru di Peta Indonesia

3. Infrastruktur Rusak Parah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: