Jalan Panjang Indonesia Menuju Kemandirian Produksi Alutsista Tampa Impor
--
NASIONAL, PALPOS.ID-Industri pertahanan Indonesia telah menetapkan langkah ambisius untuk mencapai kemandirian produksi alutsista tanpa mengandalkan impor.
Namun, seperti yang diungkapkan oleh Direktur Utama Defend ID, Bobby Rasyidin, perjalanan menuju tujuan ini bukanlah suatu yang mudah dan memerlukan waktu yang cukup panjang.
Salah satu tantangan terbesar dalam mencapai kemandirian industri pertahanan adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang handal dan penguasaan teknologi tinggi yang diperlukan.
BACA JUGA:Pasukan Dirgantara Rusia Memperkuat Armadanya dengan Su-34 Fullback Baru
BACA JUGA:Kapal Selam Alugoro 405: Keberhasilan Indonesia Membuat Kapal Selam Pertama
Indonesia harus menghadapi kenyataan bahwa beberapa teknologi canggih yang diperlukan untuk produksi alutsista masih belum tersedia di dalam negeri.
Bobby menyoroti kesenjangan antara industri pertahanan Indonesia dengan negara-negara maju, di mana beberapa perusahaan pertahanan telah ada selama berabad-abad dan telah mengalami pengembangan yang sangat panjang.
Untuk mengejar ketertinggalan ini, Defend ID telah melakukan kerja sama dalam hal penelitian dan transfer teknologi dengan pabrikan pertahanan terkemuka di dunia.
BACA JUGA:PT PAL Indonesia Membangun Fasilitas Terbaru untuk Produksi Kapal Selam
BACA JUGA:Program ‘PPA Frigate’ Fincantieri untuk Indonesia Sebuah Tonggak Penting dalam Kerjasama Pertahanan
Namun, upaya mencapai kemandirian tidak berarti Indonesia hanya menunggu transfer teknologi dari luar negeri.
Defend ID telah memprioritaskan produksi alutsista yang dapat dikuasai secara lokal, seperti senjata ringan dan amunisi, sebagai langkah awal dalam menggenjot produksi domestik.
Selain itu, untuk mencapai kemandirian pada kendaraan perang, Indonesia telah memfokuskan upayanya pada kendaraan operasional yang dapat digunakan untuk logistik dan transportasi pasukan.
BACA JUGA:Indonesia Menyongsong Masa Depan Pertahanan dengan Produk Perang Canggih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: