Rusia Terjunkan Zubilo Kendaraan Tak Berawak Baru, di Medan Perang Ukraina

Rusia Terjunkan  Zubilo Kendaraan Tak Berawak Baru, di Medan Perang Ukraina

--

NASIONAL, PALPOS.ID-Sorotan dunia kembali tertuju pada konflik Ukraina saat Rusia mengumumkan penggunaan kendaraan tak berawak terbaru mereka, Zubilo.

Setelah berbulan-bulan rumor dan spekulasi, langkah ini menandai titik balik dalam dinamika pertempuran di wilayah tersebut.

Apakah Zubilo akan menjadi senjata pemenang bagi Rusia ataukah hanya sebuah eksperimen yang mahal, masih menjadi misteri yang menarik perhatian banyak pihak.

BACA JUGA:Ranpur Lapis Baja General Dynamics Pandur II Menjadi Tulang Punggung Brigade Intervensi AD Portugal

BACA JUGA:Dibalik Serangan Iran: Kekuatan Militer Israel, Iran Terungkap

BulgarianMilitary telah memberikan konfirmasi resmi terkait penugasan Zubilo dalam medan perang melawan Ukraina.

Namun, apa yang membuat kendaraan ini begitu menarik adalah fakta bahwa ia tidak tergolong sebagai kendaraan pengangkut lapis baja standar, namun juga tidak sepenuhnya menjadi robot canggih yang mandiri.

Dalam kategori unik ini, Zubilo menemukan tempatnya sendiri, menantang konvensi yang ada tentang kendaraan tempur modern.

Spesifikasi Zubilo menambahkan lapisan misteri pada kehadirannya di medan perang. Dilengkapi dengan mesin 350 hp yang memungkinkannya mencapai kecepatan hingga 100 km/jam, kendaraan ini tidak bisa diremehkan.

BACA JUGA:Iran Luncurkan Serangan Drone dan Rudal ke Israel: Jet-Jet Tempur Inggris Lindungi Israel dari Ancaman

BACA JUGA:Timur Tengah dalam Pusaran Konflik: Seberapa Besar Kekuatan Iran Untuk Melawan Israel?

Dengan berat sekitar 16.227 kilogram, kemampuannya untuk menaklukkan rintangan medan berat, bahkan tanjakan hingga 30 derajat, menggambarkan keunggulan dalam mobilitasnya.

Ditambah dengan pelindung frontal yang mampu menahan tembakan kaliber 30 mm, Zubilo menjanjikan kombinasi kekuatan dan ketangguhan yang langka.

Namun, yang membuat Zubilo benar-benar menarik adalah kemampuannya dalam membawa kargo tambahan hingga 3.000 kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: