Kapabilitas Militer China dengan Peluncuran ALBM KD-21 dari Pesawat Pembom H-6K

Kapabilitas Militer China dengan Peluncuran ALBM KD-21 dari Pesawat Pembom H-6K

--

NASIONAL, PALPOS.ID-Dalam sebuah demonstrasi kekuatan militer yang signifikan, Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAAF) baru-baru ini memperlihatkan kemampuan terbarunya melalui peluncuran sebuah rudal balistik baru yang dilakukan oleh pesawat pembom strategis Xi'an H-6K.

Video yang dirilis oleh PLAAF pada 1 Mei menjadi sorotan utama, menunjukkan momen penting ketika rudal balistik, yang diberi nama sementara KD-21, dijatuhkan dari pylon sayap sisi kiri H-6K.

Sebagai elemen yang menarik perhatian dalam dunia pertahanan global, keberadaan rudal balistik yang diluncurkan dari udara atau Air-Launched Ballistic Missile (ALBM) ini mencerminkan langkah China dalam meningkatkan kemampuan serangan jarak jauhnya.

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Senapan SS Bullpup dari PT Pindad Yang Dilupakan

BACA JUGA:Tak Terlihat vs Tak Tertandingi: Menguji Efektivitas S-400 Melawan F-35

Dalam video tersebut, KD-21 tidak diperlihatkan menyalakan mesinnya, namun para analis militer berspekulasi bahwa rudal ini mungkin memiliki kemampuan hipersonik, serupa dengan Kh-47M2 Kinzhal (AS-24 ‘Killjoy’) milik Rusia.

KD-21, yang kemungkinan besar menggunakan mesin roket bertenaga padat, menawarkan potensi peningkatan signifikan dalam operasi militer China, memungkinkan mereka untuk melancarkan serangan cepat dan tiba-tiba terhadap target jarak jauh dengan waktu pemberitahuan yang sangat minim.

Kecanggihan teknologi seperti ini menandakan upaya China dalam memodernisasi arsenalnya untuk menghadapi dinamika keamanan global yang semakin kompleks.

BACA JUGA:Transformasi Pertahanan: Prancis dan Jerman Berkolaborasi dalam Proyek MGCS

BACA JUGA:Pasukan Rusia Menangkap Tank M1A1 Abrams Amerika di Ukraina

ALBM ini pertama kali diperkenalkan ke publik selama AirShow China 2022 di Zhuhai, memamerkan dua rudal yang dipasang pada pylon sayap H-6K.

Dalam peragaan tersebut, kedua rudal tersebut ditandai dengan kode 2PZD-21, yang merupakan singkatan dari Pèi zhòng dǎodàn (rudal penyeimbang), menunjukkan bahwa ini adalah rudal penyeimbang dan bukan amunisi aktif saat itu.

Namun, video yang dirilis baru-baru ini menunjukkan bahwa skema warna pada KD-21 telah diubah menjadi abu-abu operasional dengan hidung dicat abu-abu pucat, menandakan bahwa rudal tersebut telah siap dioperasikan.

BACA JUGA:Kejutan di Medan Tempur: T-72B3 Rusia Hancurkan M1A1 Abrams Ukraina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: