Pemekaran Wilayah Provinsi Maluku: Perjalanan Panjang Menuju Otonomi Baru Maluku Tenggara Raya
Pemekaran Wilayah Provinsi Maluku: Calon Kabupaten Tanimbar Utara Solusi Pemerataan Pembangunan.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Pada tahun 1570, Portugis menjebak dan membunuh Sultan Khairun dari Ternate di Benteng Kastela.
Sultan Baabullah, yang menggantikan ayahnya, melancarkan perang melawan Portugis.
Setelah lima tahun pengepungan, Portugis menyerahkan Benteng Kastela pada tahun 1575 dan mundur ke Ambon.
Sementara itu, Spanyol tiba di Tidore pada tahun 1521 dan menjadi sekutu Kesultanan Tidore melawan dominasi Portugis.
Perselisihan Antar Bangsa Eropa: Perjanjian Zaragoza
Persaingan antara Spanyol dan Portugis mencapai puncaknya, memaksa Paus Aleksander VI memediasi.
Pada tahun 1529, Perjanjian Zaragoza ditandatangani, yang menyebabkan Spanyol meninggalkan Maluku dan memusatkan aktivitas mereka di Filipina.
Pendudukan Jepang selama Perang Dunia II
Pada awal tahun 1942, Kekaisaran Jepang menginvasi Kepulauan Maluku sebagai bagian dari Kampanye Perang Dunia II Hindia-Belanda.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Maluku Tenggara Raya: Mengarah ke Otonomi Baru Kawasan Strategis Nasional
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Maluku: Potensi Migas Daerah Calon Otonomi Baru Maluku Tenggara Raya
Pasukan Jepang mengusir Belanda dari wilayah tersebut. Namun, pada tahun 1944, pasukan Sekutu, terutama AS, melancarkan serangan balasan.
Pertempuran sengit terjadi di Morotai, dan pada tahun 1945, Jepang menyerah secara resmi di pulau ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: