Aliansi Strategis Nissan, Mitsubishi, dan Honda Siap Melawan Dominasi Produsen Mobil China

Aliansi Strategis Nissan, Mitsubishi, dan Honda Siap Melawan Dominasi Produsen Mobil China

--

BACA JUGA:Honda Supra 2007: Motor Bebek yang Legendaris dengan Efisiensi dan Performa Terbaik

Pada tahap awal, fokus kerjasama aliansi ini adalah pada pengembangan perangkat lunak dalam kendaraan (in-car software).

Pengembangan perangkat lunak ini membutuhkan sumber daya yang sangat besar, sehingga sulit dilakukan oleh satu perusahaan saja.

Dengan bergabungnya Nissan, Mitsubishi, dan Honda, diharapkan pengembangan ini dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.

BACA JUGA:Resmi Dirilis di Afrika Selatan, Toyota Starlet Cross Tawarkan Kombinasi Performa dan Kenyamanan

BACA JUGA: BYD Yangwang U8 SUV Full-Size Tampil Mewah dengan Performa yang Buas

Selain itu, kerjasama ini juga membuka peluang bagi ketiga perusahaan untuk saling berbagi model kendaraan.

Misalnya, Honda yang saat ini tidak memiliki mobil pickup double cabin, nantinya bisa memanfaatkan platform yang dimiliki oleh Mitsubishi.

Kolaborasi semacam ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing aliansi dalam menghadapi persaingan global.

BACA JUGA:Desain Futuristik dan Ramah Lingkungan, Honda Kenalkan SUSTAINA-C di GIIAS

BACA JUGA: Chery Perkenalkan Omoda E5 Pure dengan Harga Lebih Terjangkau

Menurut laporan Nikkei Asia, aliansi ini terbentuk sebagai respons terhadap tekanan global yang datang dari dua arah, yaitu perkembangan kendaraan listrik (EV) dan dominasi produsen China.

Pada tahun 2023, Nissan dan Honda masing-masing hanya berhasil menjual 140.000 dan 19.000 unit EV secara global.

Angka ini jauh di bawah penjualan Tesla dan BYD yang masing-masing mencapai 1,8 juta dan 1,57 juta unit EV.

BACA JUGA:NETA X SUV Listrik Premium Meluncur di GIIAS 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: