Tinjau Pengerukan Sungai, Bongkar 400 Bangunan di Atas Saluran Air
Pj Walikota Palembang Ucok Damenta meninjau pengerukan sungai.--kominfo palembang
PALEMBANG, PALPOS.ID - Pj Walikota Palembang, Ucok Abdulrauf Damenta, turun langsung meninjau pengerukan sungai di kawasan Komplek Perumahan Arofatuna, Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Alang-Alang Lebar, Rabu, 24 Juli 2024.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah kota untuk meminimalisir risiko banjir di daerah tersebut.
Pengerukan sungai ini dilakukan karena aliran sungai di kawasan tersebut sudah menyempit dan kedalamannya terus berkurang. Setelah pengerukan, sungai dengan panjang sekitar 2 kilometer ini kembali mencapai kedalaman ideal yaitu 2 meter.
Ucok Abdulrauf menegaskan bahwa penanganan terhadap anak-anak sungai yang tertutup juga akan dilakukan, termasuk membuka kembali aliran yang terhambat demi mencegah banjir.
BACA JUGA:Perbaikan Jalan di Palembang, Pusat Kucurkan Dana Rp 6 Miliar
"Penelusuran sungai yang tertutup ini akan kami lakukan, meski beberapa di antaranya melewati pemukiman warga.
Kami akan memberikan pemahaman kepada warga, karena lebih baik membuka aliran sungai lama daripada membuat alternatif baru yang bisa menimbulkan masalah baru," ungkap Ucok Abdulrauf.
Proses pengerukan ini sudah berlangsung hampir dua bulan dan diperkirakan akan selesai dalam dua hari ke depan. Ucok Abdulrauf menegaskan pentingnya percepatan pengerjaan ini agar kawasan tersebut siap menghadapi musim hujan yang akan datang.
"Tidak boleh ada aliran sungai atau irigasi yang mampet. Sebagian besar aliran yang tersumbat berada di pemukiman penduduk, dan ini yang akan kami normalisasi.
BACA JUGA:300 Tenaga Konstruksi Palembang Ikuti Sertifikasi, Ini Manfaatnya...
Kendalanya adalah adanya bangunan di atas aliran sungai, untuk itu kami akan mencari solusi terbaik untuk warga, meskipun mungkin perlu memberikan pengertian kepada mereka," jelasnya.
Kepala Dinas PU Palembang, Akhmad Bastari juga mengimbau masyarakat agar tidak sembarangan mendirikan bangunan di atas aliran sungai. Ia mengungkapkan bahwa sudah banyak bangunan tanpa izin yang berdiri di area yang seharusnya diperuntukkan bagi aliran air.
"Kami sudah membongkar sekitar 400 bangunan di Palembang yang berdiri di area-area yang seharusnya untuk aliran sungai atau air. Hal ini penting untuk mencegah masalah banjir di masa depan," tutupnya.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga lingkungan dan mengurangi risiko banjir, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ruang untuk aliran air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: