Prabowo-Gibran Targetkan Kapitalisasi Pasar Modal Rp22.000 Triliun pada 2027: Melampaui Roadmap OJK

Prabowo-Gibran Targetkan Kapitalisasi Pasar Modal Rp22.000 Triliun pada 2027: Melampaui Roadmap OJK

Prabowo-Gibran Targetkan Kapitalisasi Pasar Modal Rp22.000 Triliun pada 2027: Melampaui Roadmap OJK.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Salah satu langkah konkret dalam perlindungan investor yang akan diambil oleh pemerintahan Prabowo-Gibran adalah pengaturan influencer di pasar modal. 

Influencer memiliki peran penting dalam membentuk opini publik dan dapat mempengaruhi keputusan investasi, sehingga Dradjad menegaskan bahwa mereka harus memiliki sertifikasi, menerapkan kode etik yang ketat, dan tunduk pada sanksi jika melanggar aturan.

BACA JUGA:Dari Maung Hingga Motor Listrik: Cerita di Balik Pilihan Transportasi Prabowo-Gibran

BACA JUGA:Menhan Amerika Serikat Telpon Menhan Prabowo : Tagih Janji Pembelian Jet Tempur F-15 EX

Selain itu, pemerintahan Prabowo-Gibran juga akan fokus pada pengembangan perdagangan karbon sebagai bagian dari strategi pengembangan pasar modal. 

Akselerasi perdagangan karbon akan dilakukan melalui BEI, dengan penyempurnaan regulasi dan pembentukan lembaga pendukung yang diperlukan. 

Perdagangan karbon diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi perusahaan dan mendorong investasi di sektor energi hijau.

Penguatan Rupiah di Tengah Ancaman Resesi AS

Sementara itu, kondisi ekonomi global yang tidak menentu, terutama kekhawatiran akan resesi di Amerika Serikat, memberikan dampak positif bagi nilai tukar rupiah. 

Pada 8 Agustus 2024, rupiah dibuka menguat 0,29% ke level Rp15.988 per dolar AS, dan berhasil menembus batas psikologis Rp16.000 per dolar AS. 

Penguatan ini didorong oleh fundamental ekonomi Indonesia yang kuat, meskipun laju pertumbuhan PDB masih sedikit melambat.

Penguatan rupiah juga terjadi di tengah ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga pada September 2024. 

Gubernur The Fed, Jerome Powell, mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga setelah melihat data pasar tenaga kerja yang lemah. 

Pasar swap memperkirakan penurunan suku bunga The Fed hampir 50 basis poin pada bulan September, yang akan membawa dampak positif bagi nilai tukar rupiah dan stabilitas ekonomi Indonesia.

Cadangan Devisa RI Meningkat, Menopang Stabilitas Rupiah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: