Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar: Apa Strategi Selanjutnya bagi Partai Beringin?

Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar: Apa Strategi Selanjutnya bagi Partai Beringin?

Airlangga Hartarto Mundur dari Ketum Golkar: Apa Strategi Selanjutnya bagi Partai Beringin?.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Meski banyak pihak mendukung Tommy Soeharto untuk maju sebagai Ketua Umum Partai Golkar, tidak sedikit yang meragukan kemampuannya. 

Prof. I Gde Pantja Astawa, Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Padjadjaran, mengungkapkan bahwa Golkar kini lebih berorientasi pada kader, bukan pada tokoh. 

Ini berarti bahwa siapa pun kader partai memiliki peluang untuk maju sebagai Ketua Umum, termasuk Tommy Soeharto.

Namun, Prof. Gde Pantja juga memberikan beberapa catatan penting. 

Pertama, apakah Tommy masih tercatat sebagai kader Golkar? Jika tidak, maka ia akan menghadapi kesulitan untuk mencalonkan diri, kecuali ada perubahan dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar. 

Kedua, Tommy memiliki beban sejarah karena dirinya merupakan putra Soeharto, seorang pemimpin yang kontroversial selama Orde Baru. 

Tommy harus mampu menunjukkan bahwa dirinya memiliki kapasitas yang berbeda dan bisa membawa Golkar ke arah yang lebih baik.

Prof. Gde Pantja juga menambahkan bahwa Tommy harus mampu mengatasi tantangan besar ini jika ingin berhasil. 

Meski banyak yang melihat kesamaan antara Tommy dan ayahnya, ia perlu menunjukkan bahwa ia bisa menjadi pemimpin yang mandiri dengan visi yang berbeda. 

Tommy juga harus membuktikan bahwa ia mampu merangkul semua elemen di dalam Partai Golkar dan membawa partai tersebut ke arah yang lebih modern dan inklusif.

Pengaruh Mundurnya Airlangga terhadap Golkar dan Peta Politik Nasional

Pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar tidak hanya berdampak pada internal partai, tetapi juga pada peta politik nasional. 

Sebagai salah satu partai politik terbesar di Indonesia, kepemimpinan Golkar memiliki pengaruh besar terhadap arah politik nasional.

Dalam beberapa tahun terakhir, Golkar telah menunjukkan dirinya sebagai partai yang solid dan kuat di bawah kepemimpinan Airlangga. 

Keberhasilan partai dalam meningkatkan jumlah kursi di DPR dan mengantarkan Prabowo-Gibran ke kursi kepresidenan merupakan bukti bahwa Golkar masih menjadi kekuatan politik yang diperhitungkan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: