Prabowo Subianto Menyindir PDIP yang Merasa Ditinggalkan Partai Lain: "Siapa yang Meninggalkan Siapa?"

Prabowo Subianto Menyindir PDIP yang Merasa Ditinggalkan Partai Lain:

Prabowo Subianto Menyindir PDIP yang Merasa Ditinggalkan Partai Lain: "Siapa yang Meninggalkan Siapa?".-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

"Kami sudah sepakat untuk kolaborasi dan saya menyambut baik bersedianya NasDem untuk bergabung dengan kami di pemerintahan," ungkap Prabowo dengan nada optimis.

BACA JUGA:Cerita Persahabatan Abadi Prabowo dan Raja Abdullah II

BACA JUGA:Dari Maung Hingga Motor Listrik: Cerita di Balik Pilihan Transportasi Prabowo-Gibran

Prabowo juga menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan akan semakin kompleks dan tidak mudah. 

Oleh karena itu, ia merasa perlu menggalang kerja sama yang lebih luas dengan berbagai pihak, termasuk partai-partai yang sebelumnya berada di luar koalisi pendukungnya. 

"Saya tegaskan kembali ya bahwa saya sangat memandang kesatuan sebagai kunci keberhasilan bangsa," kata Prabowo.

Langkah NasDem untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi stabilitas politik dan keberlanjutan program-program pembangunan yang telah dicanangkan. 

Selain itu, langkah ini juga menunjukkan bahwa politik Indonesia semakin matang, di mana perbedaan dalam Pilpres tidak menjadi penghalang untuk bekerja sama demi kepentingan bangsa.

KIM Plus: Sebuah Koalisi yang Mengguncang PDIP

Pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mendukung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 telah menimbulkan berbagai spekulasi dan kekhawatiran di kalangan politisi, khususnya di kubu PDIP. 

KIM Plus merupakan koalisi besar yang terdiri dari berbagai partai politik, termasuk partai-partai yang sebelumnya berada di luar koalisi pendukung Prabowo. 

Keberadaan koalisi ini diyakini menjadi salah satu faktor yang membuat PDIP merasa "ditinggalkan".

Megawati Soekarnoputri, dalam berbagai kesempatan, tidak menyembunyikan kekhawatirannya terhadap koalisi ini. 

Bahkan, ia secara terbuka menyatakan bahwa PDIP merasa "ditelikung" oleh partai-partai yang sebelumnya dianggap sebagai mitra. 

"Kami tidak pernah meninggalkan siapa pun. Justru mereka yang meninggalkan kami," ucap Megawati dengan nada getir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: