PDIP Resmi Dukung Airin-Ade di Pilgub Banten 2024 Tanpa Restu Golkar

Namun, keputusan PDIP untuk mengusung Airin tanpa dukungan resmi dari Golkar menimbulkan banyak pertanyaan. 

Apakah ini langkah strategis PDIP untuk merebut suara di Banten ataukah ada kesepakatan di balik layar yang belum terungkap?

Kader Golkar Hadir Tanpa Atribut: Sinyal Pecahnya Koalisi?

Hadirnya sejumlah kader Golkar di acara deklarasi tanpa mengenakan atribut partai menambah ketidakpastian atas posisi resmi Golkar dalam Pilgub Banten 2024. 

BACA JUGA:Politikus PDIP Kritik Progres Pembangunan IKN:

BACA JUGA:PDIP Usung 610 Kepala Daerah di Pilkada 2024: 54 Persen Kader Internal, Golkar Dominasi Koalisi 10 Persen

Ketua DPD Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah, yang juga merupakan kakak kandung Airin, terlihat hadir dalam acara tersebut.

Namun, ia menegaskan bahwa kehadirannya hanya sebagai bentuk dukungan pribadi, bukan sebagai representasi resmi Partai Golkar.

"Kehadiran saya di sini murni sebagai dukungan keluarga, bukan sebagai perwakilan Partai Golkar. Kami menghormati keputusan partai dan siap mendukung langkah yang dianggap terbaik untuk Banten," ujar Tatu dalam sambutannya.

Pernyataan ini memunculkan spekulasi bahwa Golkar, di bawah kepemimpinan baru Bahlil Lahadalia, mungkin akan menarik dukungan dari Airin. 

BACA JUGA:Isu PDIP Diambil Alih: Megawati Batal Pensiun dan Siap Jadi Ketua Umum Lagi

BACA JUGA:Prabowo Subianto Menyindir PDIP yang Merasa Ditinggalkan Partai Lain:

Bahlil sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait posisi Golkar dalam Pilgub Banten 2024, namun sinyal yang diberikan oleh Wakil Ketua Umum Golkar, Ace Hasan Syadzily, menunjukkan bahwa Golkar akan mengikuti arahan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Golkar Bersiap Cabut Dukungan untuk Airin?

Dalam wawancara terpisah, Ace Hasan Syadzily memberikan sinyal bahwa Golkar mungkin akan menarik dukungannya terhadap Airin. 

Sumber: