Subaru di Indonesia: Perjalanan Panjang, Regulasi, dan Kembalinya Sang Legenda

Subaru di Indonesia: Perjalanan Panjang, Regulasi, dan Kembalinya Sang Legenda

Subaru di Indonesia: Perjalanan Panjang, Regulasi, dan Kembalinya Sang Legenda. Foto:Wikipedia--

Salah satu ciri khas Leone adalah jendela samping tanpa bingkai, sebuah tradisi yang kemudian diadopsi oleh semua model Subaru di tahun-tahun berikutnya.

Pada bulan Agustus 1968, Subaru menjalin aliansi dengan Nissan Motors. Aliansi ini mempengaruhi desain Subaru Leone, terutama pada tampilan kap mesin yang panjang dan bagasi yang pendek, sebuah ciri khas desain Nissan pada saat itu.

Leone 1400 RX coupé, yang didasarkan pada GSR yang diperkenalkan sebelumnya, menjadi salah satu mobil Jepang pertama yang dilengkapi dengan rem cakram empat roda, suspensi yang disetel untuk performa olahraga, dan transmisi manual 5-percepatan.

BACA JUGA:Diluncurkan di Geneva Motor Show MG 3 dengan Desain Agresif, Teknologi Hybrid, dan Performa Unggul

BACA JUGA:Legenda Toyota Starlet Dari Julukan si 'Bakpau' hingga GT Turbo yang Melegenda

Pada bulan Juni 1973, Subaru memperkenalkan versi hardtop coupé dengan dua pintu, yang memiliki desain bodywork berbeda dari sedan atau coupé dua pintu.

Versi hardtop ini diberi nama model yang mengandung huruf "F" untuk "Formal", seperti FL, GF, dan GFT.

Pada tahun 1975, Subaru meluncurkan versi 4WD dengan bodywork sedan (kode model A27), yang dilengkapi dengan mesin EA71 desmogged SEEC-T yang menghasilkan 80 PS (59 kW) untuk pasar Jepang.

Sedangkan station wagon diklasifikasikan sebagai kendaraan komersial dan dilengkapi dengan mesin yang lebih bertenaga, menghasilkan 85 PS (63 kW).

BACA JUGA:Suzuki Jimny Caribian Sang Petualangan Langka yang Abadi di Jalanan Indonesia

BACA JUGA:All New RAV4 GR Sport PHEV: SUV Premium Berteknologi Plug-In Hybrid yang Kini Hadir di Indonesia

Subaru Leone awalnya dilengkapi dengan mesin OHV karburator flat-four berkapasitas 1,2 atau 1,4 liter.

Mesin 1.100 cc dari model FF-1 G sebelumnya juga digunakan pada van Leone 1100 di pasar domestik Jepang, namun hanya tersedia dalam beberapa tahun pertama.

Pada bulan September 1975, sebagai tanggapan terhadap peraturan emisi yang semakin ketat, Subaru menghapus mesin 1.2 dari jajaran sedan, meskipun tetap tersedia pada versi van-wagon di pasar domestik Jepang.

Untuk menjaga performa, Subaru menambahkan mesin berkapasitas 1.6 liter yang lebih besar pada tahun 1976.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: