Benarkah Akan Ada Apel Akbar Pasukan Berani Mati Jokowi? Ini Kata Mantan Ketua MPR Amien Rais

Benarkah Akan Ada Apel Akbar Pasukan Berani Mati Jokowi? Ini Kata Mantan Ketua MPR Amien Rais

Benarkah Akan Ada Apel Akbar Pasukan Berani Mati Jokowi? Ini Kata Mantan Ketua MPR Amien Rais.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Jokowi Pasti Lengser 20 Oktober

Amien Rais bahkan secara terang-terangan menyatakan bahwa masa kekuasaan Jokowi akan segera berakhir pada tanggal 20 Oktober 2024. 

BACA JUGA:Presiden Jokowi Paparkan RAPBN 2025: Fokus Belanja Berkualitas dan Sinergi Pusat-Daerah Rp3.613 Triliun

BACA JUGA:Kritik Tajam Puan Maharani terhadap Pemilu 2024 dan Permintaan Maaf Terakhir Presiden Jokowi

Menurutnya, setelah tanggal tersebut, Jokowi tidak akan lagi berperan dalam panggung politik nasional, dan mungkin hanya akan muncul sesekali dalam konteks yang lebih kecil.

"Pasca 20 Oktober besok, Mulyono tidak ada lagi di panggung politik nasional. Mungkin saja sesekali muncul tetapi yang jelas itu hanya di pinggiran, lah. Andaikata Jokowi belum dipenjara, tentu lain cerita,” kata Amien.

Ia juga menambahkan bahwa di masa-masa ini, Jokowi mulai merasakan tekanan yang sangat berat. 

Menurut Amien, Jokowi terlihat semakin resah, galau, dan tidak mampu lagi menunjukkan senyum lepas seperti sebelumnya.

Amien bahkan khawatir bahwa Jokowi mungkin akan mengambil langkah-langkah yang berbahaya di akhir masa jabatannya.

“Mudah-mudahan saya keliru, tetapi saya khawatir seperti saya sampaikan beberapa hari lalu, ini manusia Mulyono karena kalap, bisa mengambil aksi yang cukup berbahaya yang saya istilahkan sebagai politik bumi hangus,” kata Amien Rais.

Kritik Terhadap Gibran dan Kaesang

Tidak hanya menyerang Presiden Jokowi, Amien Rais juga melontarkan kritik terhadap kedua putra Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep. 

Ia menyebut bahwa Gibran, yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo dan disebut-sebut berpotensi maju dalam Pilkada, tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam politik nasional.

Menurut Amien, Gibran hanyalah sosok yang tidak memiliki daya tarik politik yang besar. Bahkan, jika Gibran masuk dalam kabinet pemerintahan mendatang, ia justru akan menjadi beban bagi Prabowo, presiden terpilih hasil Pemilu 2024.

“Jika si Gibran diajak sidang kabinet, ini anak ugungan Mulyono, kalau ikut bicara mungkin akan jadi lelucon saja," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: