Lima Negara Termiskin di Asia Tenggara Menurut ADB: Apakah Indonesia Termasuk?

Lima Negara Termiskin di Asia Tenggara Menurut ADB: Apakah Indonesia Termasuk?

Fenomena Makan Tabungan di Indonesia: Ketua LPS Minta Masyarakat Tetap Tenang.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Filipina menempati posisi kelima dengan PDB per kapita sebesar US$ 4.130 atau sekitar Rp 61,9 juta. 

Pada 2023, tingkat kemiskinan nasional mencapai 10,9 persen, dengan sekitar 2,99 juta keluarga yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok mereka. 

Pandemi memukul sektor-sektor penting di Filipina seperti konstruksi, ritel, dan layanan, yang berdampak langsung pada lapangan kerja dan pendapatan masyarakat.

Filipina berusaha mengatasi kemiskinan melalui berbagai program sosial dan pembangunan infrastruktur, namun tantangan struktural tetap ada. 

Perbedaan akses antara kawasan perkotaan dan pedesaan masih sangat mencolok, di mana banyak masyarakat di pedesaan masih hidup tanpa akses listrik, air bersih, dan layanan kesehatan yang memadai. 

Dampak dari inflasi global dan ketidakstabilan politik di dalam negeri juga menambah kompleksitas upaya untuk mengentaskan kemiskinan di Filipina.

Bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia, sebagai salah satu negara terbesar di Asia Tenggara, tidak termasuk dalam daftar lima negara termiskin di kawasan ini. 

PDB per kapita Indonesia pada 2024 tercatat sebesar US$ 5.270 atau sekitar Rp 79 juta, menempatkannya di urutan ketujuh.

Meski tidak masuk dalam kategori negara termiskin, Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan dalam mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan PDB per kapita yang lebih tinggi dari Filipina dan Vietnam (US$ 4.622), Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah, terutama dalam mengurangi kesenjangan ekonomi antara daerah perkotaan dan pedesaan. 

Sektor informal, yang mencakup sebagian besar tenaga kerja Indonesia, membutuhkan perhatian serius dalam hal perlindungan sosial dan akses terhadap teknologi.

Jadi, negara-negara termiskin di Asia Tenggara menunjukkan bahwa meskipun terdapat kemajuan ekonomi yang signifikan di beberapa bagian kawasan, tantangan struktural seperti ketidakstabilan politik, kurangnya infrastruktur, rendahnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan, serta gizi yang buruk masih menjadi penghambat utama. 

Pandemi Covid-19 memperburuk situasi ini dan menunjukkan betapa rentannya negara-negara tersebut terhadap krisis global.

Indonesia, meskipun tidak masuk dalam kategori negara termiskin, tetap perlu waspada dan terus mengupayakan langkah-langkah untuk memastikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: