Lima Negara Termiskin di Asia Tenggara Menurut ADB: Apakah Indonesia Termasuk?
Fenomena Makan Tabungan di Indonesia: Ketua LPS Minta Masyarakat Tetap Tenang.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Menurut survei Bank Dunia pada awal 2024, 81 persen rumah tangga di Laos terkena dampak inflasi, dan lebih dari 60 persen responden terpaksa mengurangi porsi makan mereka.
Tingkat kekurangan gizi di Laos sangat mengkhawatirkan. Pada 2017, 33 persen anak-anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting, 21 persen mengalami kekurangan berat badan, dan 9 persen tergolong sangat kurus.
Kekurangan gizi ini berdampak langsung pada produktivitas ekonomi negara, menimbulkan kerugian hingga US$ 200 juta per tahun.
Kurangnya akses terhadap makanan bergizi dan fasilitas kesehatan yang memadai menjadi penyebab utama masalah ini, memperburuk situasi ekonomi di Laos.
4. Kamboja
PDB per kapita: US$ 2.627 (Rp 39,4 juta)
Kamboja, dengan PDB per kapita sebesar US$ 2.627 atau sekitar Rp 39,4 juta, merupakan negara keempat termiskin di Asia Tenggara.
Sebelum pandemi, Kamboja dikenal dengan pertumbuhan ekonominya yang pesat.
Menurut laporan Bank Dunia, Kamboja mencatat rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 7,6 persen antara 1995 dan 2019, menjadikannya salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di kawasan.
Namun, pandemi Covid-19 membawa Kamboja pada kondisi yang sangat berbeda.
Pengangguran meningkat drastis, dan kemiskinan meningkat seiring dengan berkurangnya kesempatan kerja di sektor-sektor vital seperti pariwisata, manufaktur, dan konstruksi.
Konflik Rusia-Ukraina juga memberikan beban tambahan melalui kenaikan harga energi dan pangan, membuat situasi ekonomi Kamboja semakin terpuruk.
Meskipun ada potensi pemulihan, tantangan besar tetap ada, terutama bagi mereka yang bekerja di sektor informal dan usaha kecil.
5. Filipina
PDB per kapita: US$ 4.130 (Rp 61,9 juta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: