Harga Emas Makin Mengkilap: Rekor Baru dan Prediksi Tembus USD 3.000

Harga Emas Makin Mengkilap: Rekor Baru dan Prediksi Tembus USD 3.000

Harga Emas Makin Mengkilap: Rekor Baru dan Prediksi Tembus USD 3.000.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Oleh karena itu, langkah The Fed untuk memangkas suku bunga menjadi sinyal positif bagi harga emas yang diproyeksikan akan terus meningkat.

BACA JUGA:Pj Bupati Sandi Fahlepi Hadiahkan Umroh Gratis Untuk Indah Afrizah Peraih Medali Emas Pertama

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Gelar Penyuluhan Gerakan Antikorupsi Kepada UPT Pemasyarakatan

Permintaan Bank Sentral dan Investor Institusional

Selain kebijakan suku bunga, permintaan yang terus meningkat dari bank sentral global juga turut menjadi pendorong utama kenaikan harga emas. 

Banyak bank sentral, terutama di negara-negara berkembang, meningkatkan cadangan emas mereka sebagai langkah diversifikasi portofolio. 

Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada aset berbasis dolar AS di tengah ketidakpastian geopolitik dan fluktuasi mata uang global.

Bank-bank sentral dari Rusia, China, India, hingga Turki telah menjadi pembeli besar emas dalam beberapa tahun terakhir. Mereka melihat emas sebagai aset aman yang bisa melindungi nilai cadangan devisa mereka dari ketidakpastian ekonomi dan geopolitik. 

Langkah ini juga diperkuat oleh investasi yang kuat dari investor institusional besar, termasuk hedge fund dan manajer aset global, yang semakin memposisikan emas sebagai instrumen utama dalam portofolio investasi mereka.

Prediksi Kenaikan Harga Emas Hingga 3.000 Dolar AS

Beberapa analis pasar komoditas dan pakar keuangan memprediksi bahwa tren kenaikan harga emas masih jauh dari selesai.

Bahkan, banyak yang percaya bahwa harga emas akan menembus angka 3.000 dolar AS per ons dalam beberapa bulan ke depan.

Kenaikan ini akan didorong oleh kombinasi dari kebijakan moneter yang longgar, ketidakpastian ekonomi global, permintaan yang tinggi dari bank sentral, dan penurunan daya tarik instrumen investasi lainnya.

Ross Norman, seorang analis independen, menyatakan bahwa penurunan suku bunga lebih lanjut hanya masalah waktu. 

"Komentar Powell akan dicermati untuk indikasi tentang seberapa dalam pemangkasan lebih lanjut. Sebenarnya ini hanya masalah waktu (realisasi penurunan suku bunga lebih lanjut), bukan apakah akan terjadi (penurunan suku bunga)," ungkap Norman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: