Presidium ICEC Kecam Penangkapan Pemimpin Redaksi Floresa, Desak Perlindungan Kebebasan Pers

Presidium ICEC Kecam Penangkapan Pemimpin Redaksi Floresa, Desak Perlindungan Kebebasan Pers

Presidium ICEC Kecam Penangkapan Pemimpin Redaksi Floresa, Desak Perlindungan Kebebasan Pers.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

BACA JUGA:Pelantikan Pengurus AMSI Sumatera Selatan 2024-2028 Dapat Dukungan dari Kadis Kominfo Sumsel

Kebebasan Pers sebagai Pilar Demokrasi

Kebebasan pers tidak hanya merupakan hak bagi para jurnalis, tetapi juga merupakan hak bagi seluruh masyarakat Indonesia. Tanpa kebebasan pers, publik tidak akan memiliki akses informasi yang bebas dan independen. 

Di negara demokratis seperti Indonesia, peran pers sangat penting dalam memastikan adanya kontrol sosial terhadap kekuasaan. 

Oleh karena itu, setiap tindakan yang menghalangi kebebasan pers harus dipandang sebagai ancaman serius terhadap demokrasi itu sendiri.

Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan telah menyatakan komitmennya untuk mendukung kebebasan pers di Indonesia.

Komitmen ini juga diharapkan diterjemahkan oleh jajaran di bawahnya, termasuk kepolisian, yang harus melindungi hak-hak jurnalis sesuai dengan undang-undang yang berlaku. 

Tanpa perlindungan terhadap jurnalis, kebebasan pers di Indonesia akan terus berada dalam ancaman, dan masyarakat akan kehilangan akses terhadap informasi yang akurat dan berimbang.

Upaya Pembungkaman terhadap Pers?

Insiden penangkapan Herry Kabut menambah daftar panjang kasus kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis di Indonesia.

Kasus-kasus seperti ini sering kali dipandang sebagai bentuk pembungkaman terhadap pers yang kritis dan independen. 

Dalam konteks penolakan masyarakat terhadap proyek Geothermal di Poco Leok, pertanyaan besar muncul: Apakah tindakan penangkapan ini dimaksudkan untuk membungkam suara kritis yang menyoroti dampak negatif proyek tersebut?

Proyek Geothermal di NTT telah menjadi sorotan publik, terutama terkait dampak lingkungan dan hak-hak masyarakat adat yang merasa tidak dilibatkan dalam proses konsultasi. 

Jurnalis yang meliput isu-isu seperti ini memainkan peran penting dalam memberikan suara bagi mereka yang terpinggirkan.

Ketika jurnalis ditangkap dan diintimidasi, itu artinya publik kehilangan salah satu saluran informasi yang penting untuk memahami isu-isu tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: