Prabowo-Gibran Resmi Dilantik sebagai Presiden dan Wapres RI: Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim Hadir

Prabowo-Gibran Resmi Dilantik sebagai Presiden dan Wapres RI: Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim Hadir

Prabowo-Gibran Resmi Dilantik sebagai Presiden dan Wapres RI: Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim Hadir.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Pelantikan ini dihadiri oleh banyak pemimpin dunia yang ingin menyaksikan peristiwa penting ini. 

Salah satu tamu kehormatan yang paling menonjol adalah Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. 

BACA JUGA:PDIP Terbelah Tiga Sikap di Pemerintahan Prabowo-Gibran: Bambang Pacul Tegaskan Belum Ada Keputusan Resmi

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Pecah 8 Kementerian Menjadi 18: Beredar 46 Kementerian di Kabinet

Anwar tiba di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Minggu pagi, dengan disambut hangat oleh Prabowo. 

Momen pertemuan antara dua pemimpin negara sahabat ini penuh dengan simbol keakraban dan saling menghormati.

Anwar Ibrahim bukan satu-satunya pemimpin negara yang hadir dalam pelantikan tersebut. 

Sejumlah tamu dari negara-negara sahabat turut menghadiri acara ini, menunjukkan betapa pentingnya hubungan Indonesia dengan negara-negara lain di kancah internasional. 

BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Tak Ada Kader NasDem Bergabung Kabinet Prabowo-Gibran: Mengurai Dinamika Politik Nasional

BACA JUGA:Prabowo Mengusung PHTC dengan Anggaran Rp 121 Triliun, Termasuk Penuntasan TBC

Kehadiran tokoh-tokoh penting ini menjadi bukti betapa strategisnya posisi Indonesia dalam percaturan global, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Beberapa pemimpin negara lain yang hadir di antaranya Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam, Presiden Ferdinand Marcos Jr. dari Filipina, Perdana Menteri Hun Manet dari Kamboja, Perdana Menteri Lawrence Wong dari Singapura, dan Perdana Menteri Xanana Gusmao dari Timor Leste. 

Kehadiran mereka tidak hanya memperlihatkan dukungan terhadap pemerintahan baru di Indonesia, tetapi juga menunjukkan eratnya hubungan diplomatik antara Indonesia dan negara-negara tersebut.

Kehangatan Diplomasi di Balik Pelantikan

Momen pelantikan ini tidak hanya menjadi ajang transisi kepemimpinan, tetapi juga menjadi sarana memperkuat hubungan bilateral antarnegara. 

BACA JUGA:Prabowo Berkomitmen Kejar Pengemplang Pajak Kelapa Sawit: Potensi Pendapatan Rp300 Triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: