Energy Hijau Bersama Gas Alam di Dapur Pempek Lala, Mampu Tingkatkan Produksi dan Rasa Aman

BACA JUGA: Pemanfaatan Gas Bumi Semakin Luas di Jawa Tengah Berkat PT PGN Tbk

Sejak tahun 2021, Pempek Lala telah beralih menggunakan gas alam dari Perusahaan Gas Negara (PGN).

Firman menjelaskan bahwa dengan menggunakan gas alam, mereka tidak hanya meningkatkan keamanan tetapi juga efisiensi produksi.

“Kami tidak perlu lagi khawatir tentang risiko kebakaran atau masalah gas habis yang dapat mengganggu proses produksi,” tambahnya.

Dapur Pempek Lala yang memiliki ukuran sekitar 5x6 meter telah diatur sedemikian rupa agar tertata rapi.

Setiap kompor dilengkapi dengan saluran pipa yang menghasilkan api biru, yang menunjukkan bahwa gas alam digunakan secara efisien.

BACA JUGA:Infrastruktur Gas Bumi dan Peran PGN Perkuat Ketahanan Energi Nasional di Masa Transisi Energi

BACA JUGA:Perpanjangan Kontrak WK Ketapang: Langkah Strategis PGN Saka dan Petronas

Firman juga menyebutkan bahwa dengan sistem ini, mereka dapat menghemat biaya operasional. “Sebelumnya, kami menghabiskan sekitar Rp70 juta per bulan untuk bahan bakar, kini hanya Rp24 juta,” jelasnya. 

Produksi yang Meningkat Dengan 40 karyawan yang bekerja secara bergantian, Pempek Lala mampu memproduksi sekitar 400 kilogram pempek setiap hari.

Jenis pempek yang diproduksi meliputi pempek kapal selam, pempek telur, pempek lenjer kecil (pempek unyil), pempek adaan, pempek kulit, dan pempek keriting.

“Jumlah produksi kami meningkat dua kali lipat sejak menggunakan gas alam,” ungkap Firman.

Rosdiana, salah satu pegawai Pempek Lala, menambahkan bahwa mereka kini dapat fokus pada proses pembuatan pempek tanpa khawatir akan masalah bahan bakar.

BACA JUGA:Optimisme Terangkat: PGN Tbk Memperluas Visi Bisnis dengan Fokus pada Energi Bersih dan Terbarukan

BACA JUGA: Memperkuat Industri Nasional: PT PGN Tbk Salurkan Gas Bumi ke PT Freeport Indonesia untuk Program Hilirisasi

Sumber: