Prabowo Tegaskan Pemindahan Ibu Kota ke IKN Nusantara Demi Hadapi Dampak Perubahan Iklim

Prabowo Tegaskan Pemindahan Ibu Kota ke IKN Nusantara Demi Hadapi Dampak Perubahan Iklim

Prabowo Tegaskan Pemindahan Ibu Kota ke IKN Nusantara Demi Hadapi Dampak Perubahan Iklim.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Konversi pembangkit listrik berbahan bakar fosil menjadi energi terbarukan.

Sebagai bentuk kontribusi nyata, Indonesia juga memberikan dana sebesar 30 juta dolar AS (sekitar Rp477 miliar) kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Prabowo berharap inisiatif ini dapat menginspirasi negara-negara G20 lainnya untuk memberikan dampak positif pada dunia.

"Kita harus memperkuat kolaborasi global untuk mengatasi tantangan perubahan iklim, kemiskinan, dan kelaparan," katanya.

BACA JUGA:Gapasdap Minta Kesiapan Kapal Angkut Bahan Makanan Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo

BACA JUGA:Ternyata Ini Menteri Paling Kaya di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran: Hartanya Capai Rp2,6 Triliun

Kontroversi IKN dan Tantangan Pembangunan

Pemindahan Ibu Kota ke Nusantara bukan tanpa kritik. Proyek ini pertama kali diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo dan dianggap sebagian pihak sebagai beban berat bagi anggaran negara. 

Selain itu, dampak sosial dan lingkungan juga menjadi sorotan.

Lembaga Forest Watch Indonesia (FWI) menilai pembangunan IKN berpotensi menggusur masyarakat adat dan lokal. 

Anggi Putra Prayoga, Manajer Kampanye dan Intervensi FWI, menyoroti kasus di Desa Bukit Harapan, yang kini menjadi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

BACA JUGA:Era Presiden Prabowo: Tiga Jenis ASN Baru, Berikut Penjelasan Lengkapnya

BACA JUGA:Lima Bantuan Sosial Era Prabowo-Gibran: PKH, PIP, KIP Kuliah, Kartu Sembako, dan Perlindungan Sosial

"Warga tak bisa lagi tinggal di sana. Ladang dan sawah yang menjadi sumber penghidupan mereka rusak akibat pembangunan," ungkap Anggi.

Namun, pemerintah di bawah Presiden Prabowo tetap berkomitmen menyelesaikan pembangunan IKN. 

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa fokus utama pembangunan adalah penyelesaian infrastruktur pusat pemerintahan dalam empat hingga lima tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: