Manajemen RSUD Siti Fatimah Klarifikasi Kasus Pemukulan Koas Diduga Terkait Jadwal Jaga

Manajemen RSUD Siti Fatimah Klarifikasi Kasus Pemukulan Koas Diduga Terkait Jadwal Jaga.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Dalam pertemuan tersebut, suasana memanas. Orang tua LA disebut berbicara dengan nada tinggi kepada Lf, menyebutnya "jangan sombong karena hanya anak kosan dan anak rantau."
Di tengah perdebatan, seorang pria berbaju merah yang diduga adalah kerabat LA tiba-tiba memukul Lf berkali-kali.
Dalam video yang beredar, terdengar suara seorang wanita yang mengatakan, "Makonyo dek kalo ngomong baik-baik," setelah insiden pemukulan tersebut.
Korban yang berusaha membela diri mengatakan, "Kami sudah ngomong baik-baik," namun pemukulan kembali terjadi.
Polisi Turun Tangan
Setelah insiden pemukulan itu, teman Lf segera menghubungi orang tuanya, yang ternyata seorang anggota kepolisian.
Orang tua rekan korban tiba di lokasi untuk menenangkan situasi. Namun, orang tua LA menuduh bahwa kedatangan polisi adalah bentuk jebakan yang dirancang oleh korban Lf. Tuduhan ini dibantah oleh pihak korban.
Rekan-rekan korban juga mengungkapkan bahwa setelah kejadian, orang tua LA sempat enggan datang ke rumah sakit tempat korban dirawat.
Namun, mereka akhirnya muncul saat keluarga Lf memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.
Meski demikian, keluarga korban tetap berkomitmen untuk melanjutkan laporan guna menegakkan keadilan.
Menanggapi insiden ini, Dekan Fakultas Kedokteran Unsri, Dr. Syarif Husin, menyatakan keprihatinannya.
Ia mengungkapkan bahwa pihak fakultas telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk menginvestigasi kasus ini.
“Sebagai bentuk komitmen kami dalam memastikan keamanan bagi seluruh warga kampus, kami telah membentuk tim investigasi internal. Tim ini bertugas mengumpulkan data dan fakta kronologis kejadian untuk mencari solusi terbaik,” ujar Dr. Syarif ketika dikonfirmasi wartawan.
Ia juga menegaskan bahwa Fakultas Kedokteran Unsri menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk menyelesaikan konflik ini dengan baik.
Tentu saja kasus ini menuai berbagai reaksi dari masyarakat.
Banyak yang mengecam tindakan kekerasan yang terjadi, terutama karena melibatkan orang tua dalam konflik mahasiswa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: