Danamon Optimalkan Strategi Investasi dan Keuangan di Tengah Dinamika Ekonomi Akhir 2024
Danamon Optimalkan Strategi Investasi dan Keuangan di Tengah Dinamika Ekonomi Akhir 2024.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
BI juga diperkirakan akan mempertahankan kebijakan stabilitas rupiah melalui penerbitan Surat Berharga Bank Indonesia (SRBI) dengan imbal hasil yang menarik.
Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) di akhir November 2024, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI7DRR sebesar 6% guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian global dan volatilitas pasar keuangan.
BACA JUGA:Berbagai Solusi Finansial Danamon Syariah Demi Ibadah Lancar Tanpa Beban
Prioritas bank sentral tetap pada upaya menstabilkan nilai tukar rupiah dalam jangka pendek mengingat kondisi ekonomi global yang terus berfluktuasi.
Secara bersamaan, BI terus menerapkan kebijakan makroprudensial yang longgar untuk mendorong pertumbuhan kredit, dengan fokus khusus pada sektor-sektor prioritas seperti UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan ekonomi hijau.
Menurut Hosianna Evalita Situmorang, Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk., upaya ini ditujukan untuk mendukung aktivitas ekonomi dan memastikan penyaluran kredit yang berkelanjutan pada sektor-sektor utama perekonomian.
Namun, lanjut dia, penting untuk dicatat bahwa peluang pemangkasan suku bunga lebih lanjut semakin menyempit.
BACA JUGA:Tingkatkan Literasi Keuangan Danamon Luncurkan DFF 2024: Pemerataan Literasi Finansial
BACA JUGA:Danamon Umumkan Pemenang Undian Tiga Bulanan dan Grand Prize Program Danamon Hadiah Beruntun 2024
Peluang Penurunan Suku Bunga AS Menjadi Lebih Rendah: Sebelumnya, pada September 2024, diperkirakan akan ada pemotongan suku bunga Fed sebesar 100 bps pada 2024 dan 2025, diikuti dengan 50 bps pada 2026.
Namun, per kondisi November 2024, peluang penurunan suku bunga AS semakin kecil. FFR diproyeksikan berada di 4,5% pada Desember 2024, 4% pada Desember 2025, dan 3% pada Desember 2026.
Dengan berkurangnya peluang pemangkasan lebih lanjut, BI mungkin memiliki lebih sedikit ruang untuk pelonggaran kebijakan.
Hal ini meningkatkan potensi pemulihan ekonomi yang lebih lambat pada tahun 2025, yang bisa melemahkan prospek pertumbuhan.
BACA JUGA:Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) Laporkan Kinerja Positif pada Kuartal I 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: