Dikebut, Pembangunan Trotoar di Ogan Ilir Capai 95 Persen, Kadin PUPR Wanti-Wanti Pemborong
Penampakan Trotoar yang baru saja dibangun di Ogan Ilir--Foto: Isro Antoni
OGANILIR, PALPOS.ID - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Ogan Ilir, Ruslan, mengungkapkan bahwa proyek pembangunan trotoar di wilayah Ogan Ilir terus dikebut dan ditargetkan selesai pada tahun ini.
Meski sempat mengalami keterlambatan akibat sejumlah kendala, pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan di tahun ini.
"Saya pastikan proyek ini selesai tahun ini. Kalau pun ada keterlambatan, maka pihak ketiga harus menanggung risikonya. Nanti ada mekanisme dan hitung-hitungan rumusnya tersendiri. Rugi dia (pihak ketiga)kalau sampai tidak selesai," tegasnya.
Menurut Ruslan, jalan tersebut sebenarnya merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dengan anggaran dari APBN. Namun, karena sempat mengalami recofusing anggaran akibat pandemi COVID-19 jalan tersebut belum jadi di bangun.
Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar, jelas Ruslan, mengambil kebijakan untuk mengambil alih proyek tersebut dengan meminta izin kepada pihak Balai Jalan Nasional.
"Pak Bupati meminta izin ke Balai, karena itu merupakan kewenangan mereka," katanya.
Lebih lanjut, Ruslan menjelaskan bahwa tanggung jawab pembangunan trotoar ini berada pada pihak ketiga. Ia menegaskan, jika proyek ini tidak selesai tepat waktu, maka pihak ketiga akan dikenakan hitungan denda sesuai rumus hitungan yang telah di tentukan.
"Kami tidak ingin proyek ini asal jadi, sehingga harus dilakukan dengan standar yang benar. Kalau jelek maka tidak akan kita terima," jelas Ruslan.
Ruslan mengatakan, saat ini, progres pembangunan trotoar sudah mencapai 85-95 persen. Namun, pekerjaan ini diakui cukup rumit dibandingkan dengan pembangunan jalan biasa.
BACA JUGA:Warga OKU Diminta Tidak Pakai Perhiasan Berlebihan di Pusat Keramaian
Salah satu tantangannya adalah keberadaan kabel listrik, pipa air, serta padatnya lalu lintas di sekitar lokasi pembangunan.
"Trotoar bukan seperti jalan biasa yang hanya membutuhkan aspal. Kami harus menggali untuk membuat drainase guna mengalirkan air dari jalan dan pemukiman. Hal ini memerlukan alat berat dan sangat berhati-hati karena berdekatan dengan ruko, mobilitas warga serta rumah warga," ungkap Ruslan.
Proyek sepanjang 400 meter itu memiliki waktu pengerjannya sekitar tiga bulan untuk benar-benar rampung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: