Pemekaran Wilayah Aceh: Kabupaten Bandar Khalifah Siap Jadi Pusat Perdagangan dan Jasa

PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Aceh: Kabupaten Bandar Khalifah Siap Jadi Pusat Perdagangan dan Jasa.

Pemekaran wilayah menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas layanan pemerintahan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah di Indonesia. 

Salah satu daerah yang sedang ramai dibicarakan dalam konteks pemekaran adalah rencana pembentukan Kabupaten Bandar Khalifah di Provinsi Aceh. 

Wilayah ini diusulkan untuk dimekarkan dari Kabupaten Aceh Timur dengan harapan dapat menjadi pusat perdagangan dan jasa yang baru di kawasan tersebut.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Aceh: Gayolokok Siap Menjadi Kabupaten Baru Fokus Pengembangan Energi Terbarukan

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Aceh: Usulan Pembentukan Kabupaten Aceh Paseh untuk Pendidikan dan Kesehatan

Kabupaten Bandar Khalifah direncanakan mencakup 10 kecamatan dengan luas wilayah mencapai 4.415 km². 

Berdasarkan data terbaru, populasi wilayah ini diperkirakan mencapai sekitar 188.000 jiwa. 

Dengan luas wilayah yang signifikan dan jumlah penduduk yang cukup besar, Kabupaten Bandar Khalifah memiliki potensi untuk menjadi wilayah strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Aceh secara keseluruhan.

Salah satu alasan utama di balik usulan pembentukan Kabupaten Bandar Khalifah adalah untuk meningkatkan fokus pembangunan di wilayah yang selama ini memiliki potensi ekonomi tinggi tetapi belum tergarap maksimal. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Aceh: Calon Kabupaten Aceh Malaka Menuju Pusat Pengembangan Industri Kecil

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Aceh: Calon Kota Takengon Sebagai Kota Wisata Unggulan

Dengan pemekaran ini, pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan perhatian lebih kepada sektor perdagangan dan jasa yang menjadi andalan utama.

Kabupaten Bandar Khalifah dirancang sebagai pusat perdagangan dan jasa di Aceh Timur. 

Sumber: