Anggota DPR Usulkan Gandeng AMSI untuk Melawan Kejahatan Siber

Anggota DPR Usulkan Gandeng AMSI untuk Melawan Kejahatan Siber

Anggota DPR Usulkan Gandeng AMSI untuk Melawan Kejahatan Siber.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

JAKARTA, PALPOS.ID - Anggota DPR Usulkan Gandeng AMSI untuk Melawan Kejahatan Siber.

Kejahatan siber semakin kompleks dan mengancam berbagai sektor, termasuk media siber yang menjadi salah satu pilar informasi masyarakat. 

Melihat fenomena ini, anggota Komisi I DPR RI, Syamsu Rizal, mengusulkan untuk menggandeng Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dalam upaya melawan kejahatan siber. 

Menurutnya, keterlibatan AMSI dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi ancaman di dunia digital.

BACA JUGA:AMSI dan UNESCO: Peran Media dalam Menjaga Demokrasi Pilkada 2024

BACA JUGA:AMSI Sumsel Gelar Diskusi Publik dan Deklarasi Pilkada Damai: Antisipasi Informasi Hoaks Jadi Sorotan

Syamsu Rizal, yang akrab disapa Deng Ical, menyoroti pentingnya peran AMSI dalam menangani berbagai jenis kejahatan siber, seperti penyebaran berita palsu (hoaks), penipuan digital, hingga serangan Distributed Denial of Service (DDoS) yang seringkali menargetkan media siber kritis. 

“Kejahatan siber tidak bisa hanya ditangani oleh pemerintah atau kepolisian saja. Kita butuh keterlibatan berbagai pihak, termasuk asosiasi media seperti AMSI,” ujarnya.

Deng Ical menjelaskan bahwa serangan DDoS bertujuan untuk membuat situs web atau server tidak dapat diakses dengan cara membanjiri lalu lintas data palsu. 

Akibatnya, situs web menjadi lambat atau bahkan lumpuh total. Serangan semacam ini sering kali ditujukan pada media yang berani mengkritisi berbagai isu sensitif.

BACA JUGA:Foto Ketua Bawaslu OKI dan Cawabup Abdiyanto Beredar di Medsos: AMSI Sumsel Tegaskan Hoaks

BACA JUGA:Konsisten Laksanakan Program PLN Peduli secara Optimal, AMSI Sumsel Beri Anugerah Penghargaan CSR Terbaik

Ia juga menyoroti bahaya yang ditimbulkan jika media siber menjadi korban serangan siber. Ketika media yang kredibel tidak dapat diakses, masyarakat beralih ke media sosial yang seringkali dibanjiri hoaks. 

“Ini sangat berbahaya. Satu sisi pemerintah sedang gencar memerangi hoaks, namun di sisi lain media yang menjadi sumber informasi terpercaya justru terancam oleh serangan siber,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: