Dari Lubang Galian Jadi Kolam Ikan: Mitra Binaan Bukit Asam Sukses Raup Cuan
![Dari Lubang Galian Jadi Kolam Ikan: Mitra Binaan Bukit Asam Sukses Raup Cuan](https://palpos.disway.id/upload/83c7842bade92616ee77bdacbc1127f8.jpg)
Dari Lubang Galian Jadi Kolam Ikan: Mitra Binaan Bukit Asam Sukses Raup Cuan--
BACA JUGA:Mengintip Suzuki eWX di IIMS 2025: Mobil Listrik Minimalis, Canggih, dan Efisien.
Dukungan PT Bukit Asam, Usaha Kian Berkembang
Titik balik dalam usaha Syarif terjadi pada tahun 2024, ketika ia bergabung sebagai mitra binaan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Unit Dermaga Kertapati. Melalui program LENTERA SUKAMORO (Lele Olahan Membawa Sejahtera di Sukamoro) dengan konsep BANGGA BERSERI (Lubang Galian Berdaya, Sehat, dan Lestari), PTBA memberikan berbagai bentuk bantuan.
Mulai dari benih ikan, pakan, hingga pembangunan kolam berbahan limbah karet dari belt conveyor dan bottom ash untuk paving lantai kolam. Tak hanya itu, PTBA juga memberikan pendampingan agar mitra binaan mampu mengelola usaha mereka secara berkelanjutan.
"Alhamdulillah, kami bersyukur ketemu Bukit Asam. Usaha kami jadi tambah besar, omzet meningkat. Dari satu kolam, sekarang bertambah jadi beberapa kolam. Setelah jadi mitra binaan, banyak yang mengikuti jejak kami," ujar Syarif.
BACA JUGA:Jamur Crispy Sensasi Kuliner yang Memikat dengan Rasa Gurih dan Renyah
Keberhasilan Syarif tak hanya berhenti di budidaya ikan. Kini, lahan tersebut juga dimanfaatkan untuk menanam sayuran dengan sistem akuaponik.
Limbah kotoran ikan dijadikan pupuk alami, menciptakan ekosistem pertanian yang lebih ramah lingkungan. PTBA juga memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atap rumahnya untuk menghidupkan pompa air yang menyiram tanaman secara otomatis.
"Kemarin kami menanam kangkung dengan sistem akuaponik. Sekarang lagi persiapan menanam cabai. Sudah kami persiapkan benihnya," tambahnya.
Lebih dari itu, budidaya ikan yang dijalankan Syarif telah membuka peluang kerja bagi warga sekitar. Saat panen, ia mempekerjakan tetangga, yang dalam 1-2 jam bisa memperoleh pendapatan setara dengan kerja kasar seharian di luar desa.
BACA JUGA:Kemenkum Sumsel Komitmen Tingkatkan Budaya Kesadaran Hukum di Masyarakat
Kini, Syarif tak hanya bermimpi membesarkan usahanya, tetapi juga ingin memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat. "Ke depan, saya ingin membuat sentra ikan menggunakan keramba apung," pungkasnya penuh semangat.
Kisah sukses Syarif menjadi bukti bahwa dengan inovasi dan dukungan yang tepat, lahan yang tak terpakai pun bisa menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan. Dari lubang galian yang dulu dianggap tak berguna, kini lahir harapan baru bagi banyak orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: