Gerak Cepat, Disnaker Prabumulih Berhasil Pulangkan Pekerja Migran yang Viral di Medsos

Kadisnaker Prabumulih, H Sanjay Yunus didampingi kadinsos dan BP3MI serta Dewi Puspa PMI asal Prabumulih yang baru dipulangkan dari Singapura (paling kanan)-Foto:dokumen palpos-
"Ibu Aminah dari BP3MI langsung bergerak cepat berkomunikasi dengan pihak KBRI untuk mendukung kepulangan Dewi," tambah Sanjay.
Berbagai langkah diambil untuk mempermudah proses kepulangan Dewi, termasuk berkomunikasi dengan agen yang menyalurkan pekerja migran.
BACA JUGA:6 Bulan Buron, Pelaku Pembobol SMK Aisyiyah Insan Utama Prabumulih Ditangkap Tim Opsnal Sunyi Senyap
BACA JUGA:Penuhi Janji Beri Giveaway Umroh Aisar Khaled Hadir di Prabumulih, Disambut Meriah Fans
Sanjay juga menyebutkan bahwa semua biaya kepulangan Dewi ditanggung oleh pemerintah kota.
"Alhamdulillah, kami bisa membiayai kepulangannya dan langsung membeli tiket pesawatnya," ujarnya seraya mengatakan kepulangan Dewi merupakan bukti nyata bahwa pemerintah hadir untuk rakyatnya.
Kami akan terus melakukan yang terbaik untuk melindungi pekerja migran.
Sanjay Yunus menambahkan pesan kepada masyarakat, khususnya mereka yang ingin bekerja sebagai PMI di luar negeri.
"Jangan percaya pada iming-iming gaji besar tanpa memeriksa keabsahan perusahaan. Kroscek dengan Disnaker Prabumulih agar tidak terjebak dalam situasi serupa," pesannya.
Sementara, Dewi Puspa, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kota Prabumulih, Disnaker, dan BP3MI Sumsel atas bantuan yang diberikan.
"Terima kasih telah membantu memulangkan saya ke Indonesia dengan selamat," ucapnya dengan nada pelan.
Pada kesempatan itu pula, Dewi juga mengaku jera dengan pengalaman pahit yang ia alami selama berada di luar negeri.
"Saya jera, Pak," tegasnya. Ketika ditanya mengenai alasan di balik video viral tersebut, Dewi menjelaskan bahwa dirinya tidak tahan dengan perlakuan majikannya yang seringkali menekan dan tidak memberikan upah selama empat bulan."Pokoknya serba salah saya, Pak," tuturnya.
Sebagai seorang single parent, Dewi Puspa mengakui bahwa kebutuhan akan pekerjaan dan penghasilan yang layak mendorongnya untuk nekat bekerja sebagai PMI, meskipun dalam kondisi ilegal.
"Butuh pekerjaan, Pak. Butuh uang untuk menghidupi anak-anak saya," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.* (abu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: