Indonesia SIPF Perluas Perlindungan Investor, Klaim Ganti Rugi Maksimal Rp200 Juta per Investor

Indonesia SIPF Perluas Perlindungan Investor, Klaim Ganti Rugi Maksimal Rp200 Juta per Investor-Foto:dokumen palpos-
Persetujuan bank kustodian sebagai bank umum kustodian akan dipertimbangkan untuk dicabut oleh OJK.
Setelah OJK mengeluarkan keputusan, Indonesia SIPF memiliki batas waktu tiga hari kerja untuk mengumumkan kehilangan aset investor melalui media massa.
Pengumuman ini bertujuan untuk memberi tahu investor yang terdampak agar segera mengajukan klaim.
Investor yang mengalami kehilangan aset harus mengajukan klaim dalam waktu maksimal 30 hari kerja setelah pengumuman dilakukan.
Indonesia SIPF kemudian akan membentuk komite klaim dan tim verifikasi klaim sebelum memberikan ganti rugi kepada investor yang memenuhi syarat.
“Besaran ganti rugi diberikan dalam bentuk dana sesuai dengan nilai aset yang hilang atau sesuai batas tertinggi yang ditetapkan oleh OJK,” kata Naratama.
Ia menegaskan bahwa ganti rugi ini tidak mencakup potensi keuntungan investasi di masa depan, melainkan hanya mengganti nilai aset yang hilang.
Kenaikan Batas Ganti Rugi
Sejak 2 Januari 2021, batas ganti rugi mengalami peningkatan signifikan. Sebelumnya, batas maksimal ganti rugi yang diberikan Indonesia SIPF adalah Rp100 juta per investor dan Rp50 miliar per kustodian.
Namun, nilai ini dinaikkan dua kali lipat menjadi:
Rp200 juta per investor
Rp100 miliar per kustodian
“Kenaikan ini bertujuan untuk memberikan rasa aman yang lebih besar bagi investor dalam bertransaksi di pasar modal,” jelas Naratama.
Langkah ini disambut positif oleh para pelaku pasar modal karena memberikan kepastian hukum dan perlindungan yang lebih baik bagi investor.
Dengan adanya peningkatan batas ganti rugi, investor memiliki rasa aman lebih tinggi ketika menyimpan asetnya di kustodian yang telah terdaftar dan diawasi oleh OJK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: