Srikaya Tap, Kuliner Legit Untuk Berbuka Puasa

Srikaya Tape kuliner khas daerah Kabupaten OKU makanan favorit masyarakat di daerah setempat untuk menu berbuka puasa.-Foto:Eko palpos-
BATURAJA, PALPOS.ID - Srikaya Tape kuliner legit favorit masyarakat Kota Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan yang biasanya disantap saat berbuka puasa di bulan Ramadhan.
Menurut Indah, salah seorang ibu rumah tangga warga Baturaja, Kabupaten OKU, Minggu 16 Maret 2025 menjelaskan, srikaya adalah kue khas Sumatera Selatan, terutama masyarakat Kota Palembang yang berbahan dasar santan, telur, gula, dan pandan yang memiliki tekstur lembut dan rasa manis.
Jenis kuliner ini juga menjadi makanan favorit masyarakat Kabupaten OKU, namun dikombinasikan dengan tape atau sejenis singkong yang dipermentasikan sebagai pengganti daun pandan.
"Makanan ini banyak diburu masyarakat, terutama saat bulan suci Ramadhan sebagai cemilan untuk berbuka puasa," kata Indah.
BACA JUGA:KAI Buka Penjualan Tiket Kualastabas Untuk Angkutan Lebaran 2025
BACA JUGA:Kadin PUPR, 3 Anggota Dewan, 3 ASN dan 1 Orang Kontraktor Ditangkap OTT KPK di OKU
Menurutnya, selain rasanya lezat dan legit, jenis kuliner ini pun sangat mudah diolah dengan bahan yang tidak terlalu mahal.
Adapun bahan membuat kuliner ini meliputi tujuh potong tape ukuran sedang, 10 butir telur ayam ras, 300 gram gula pasir, 750 mililiter santan kelapa, serta garam dan gula aren secukupnya.
Untuk cara membuatnya yaitu langkah awal dengan memisahkan ulir tape dan campurkan semua bahan menjadi halus, kemudian memasukannya ke wadah cup yang sudah diisi gula aren dan kukus selama 15-20 menit.
"Hampir setiap hari srikaya tape menjadi menu favorit keluarga kami, terutama anak saya untuk berbuka puasa," katanya.
BACA JUGA:Perumda Tirta Raja OKU Gelar Buka Bersama dan Santunan Anak Yatim
BACA JUGA:Ada 8 Orang Ditangkap KPK Saat Melakukan OTT di OKU
Sementara, Rogaya seorang penjual jajanan kuliner di Pasar Bedug Taman Kota Baturaja mengaku ide kreatif cemilan ini banyak diburu masyarakat untuk disantap saat berbuka puasa.
Menurutnya, menjual jenis kuliner khas daerah ini cukup menguntungkan karena rata-rata terjual sekitar 100 cup ukuran kecil setiap harinya selama Ramadhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: