Kue Semprit : Kelezatan Tradisional yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu

Kue semprit bukan hanya sekadar camilan, tapi juga bagian dari warisan budaya Indonesia.-Foto: [email protected]
Menurut data dari Dinas Koperasi dan UKM, industri kue kering rumahan mengalami peningkatan signifikan pada kuartal pertama 2025.
Kue semprit masuk dalam tiga besar produk paling laris bersama nastar dan kastengel.
Selain penjualan langsung, banyak pelaku UMKM yang menawarkan kursus membuat kue semprit secara daring, membuka peluang baru di bidang edukasi kuliner.
Platform seperti TikTok dan Instagram juga turut membantu memperluas jangkauan pasar melalui konten video resep singkat.
Di balik kelezatannya, kue semprit menyimpan nilai budaya yang penting. Sebagai bagian dari warisan kuliner Nusantara, penting untuk melestarikan keberadaannya.
Kegiatan seperti lomba membuat kue semprit, workshop di sekolah, hingga pameran kuliner tradisional sering dijadikan ajang untuk memperkenalkan kue ini pada generasi muda.
“Anak-anak sekarang lebih kenal kue modern, padahal kue tradisional seperti semprit ini punya nilai budaya yang tinggi.
Kita harus bangga dengan makanan kita sendiri,” ujar Chef Arif Darmawan, juri kompetisi kuliner lokal.
Kue semprit bukan sekadar camilan lezat yang menggoda lidah, tapi juga simbol kehangatan, kebersamaan, dan cinta dari generasi ke generasi.
Di tengah derasnya arus modernisasi, kue ini tetap berdiri teguh sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas kuliner Indonesia.
Dengan berbagai inovasi dan upaya pelestarian yang terus dilakukan, kue semprit membuktikan bahwa makanan tradisional tak harus ketinggalan zaman.
Justru, dengan sentuhan kreatif, kue semprit bisa menjelma menjadi ikon kuliner yang mendunia.
Kalau kamu mau, aku bisa bantu juga bikin versi singkatnya untuk Instagram caption, brosur, atau artikel blog. Mau dilanjutin ke situ?*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: