Harga Emas Diprediksi Meroket ke US$3.500 per Ons, Permintaan China Jadi Pemicu Utama

Harga Emas Diprediksi Meroket ke US$3.500 per Ons, Permintaan China Jadi Pemicu Utama-Foto:dokumen palpos-
Jakarta, PALPOS.ID – Harga emas dunia diperkirakan akan kembali menguat dalam tiga bulan ke depan, dengan potensi mencapai level US$3.500 per ons, menurut laporan terbaru dari Citi Research.
Kenaikan ini terjadi setelah sebelumnya proyeksi harga emas hanya berada di kisaran US$3.200 per ons.
Dikutip dari The Economic Times, lonjakan target harga ini dipicu oleh meningkatnya permintaan emas, terutama dari sektor asuransi di China.
Pemerintah China baru-baru ini memberikan izin kepada 10 perusahaan asuransi untuk mengalokasikan hingga 1% dari total aset mereka ke dalam bentuk emas.
BACA JUGA:Dukungan BRI Antar Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional
BACA JUGA:CEO Rajeev Sethi Perkenalkan Identitas XLSMART:
Langkah ini diperkirakan akan menambah permintaan sebesar 255 ton emas per tahun—jumlah yang setara dengan seperempat dari total pembelian emas oleh bank sentral di seluruh dunia.
Analis Citi mencatat bahwa saat ini emas berada dalam kondisi defisit fisik yang langka.
"Artinya, harga perlu naik agar para pemegang emas bersedia menjual dan pasar bisa kembali seimbang," tulis mereka dalam riset yang dirilis pekan ini.
Meskipun sempat menyentuh rekor tertinggi di level US$3.357,4 per ons, harga emas spot terkoreksi pada Kamis (17/4/2025) akibat aksi ambil untung oleh investor menjelang libur panjang.
BACA JUGA:Marak Penipuan Online: Danamon Ajak Lindungi Data Pribadi Untuk #JanganKasihCelah
BACA JUGA:Harga Emas Melejit Tajam, Bak Naga Terbang ke Langit: Diprediksi Tembus Rekor Baru Hari Ini
Namun, tekanan terhadap dolar AS serta meningkatnya ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China menjaga harga emas tetap bertahan di atas US$3.300 per ons.
Tak hanya Citi, Goldman Sachs juga memperbarui proyeksinya terhadap harga emas global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: