Pepes Belut Bumbu Woku, Inovasi Kuliner Nusantara yang Mencuri Perhatian Pecinta Makanan Pedas

Dalam waktu sepekan, videonya ditonton lebih dari 2 juta kali dan menginspirasi puluhan food blogger untuk mencoba resep yang sama.

Meskipun terdengar rumit, proses memasak pepes belut bumbu woku ternyata cukup sederhana.

BACA JUGA:Es Doger : Sensasi Segar yang Melegenda di Tengah Panasnya Kota

BACA JUGA:Bakso Cuanki : Cita Rasa Legendaris dari Bandung yang Tak Pernah Mati Gaya

Langkah pertama adalah membersihkan belut dari lendir dan bau amis dengan air jeruk nipis dan garam.

Setelah itu, belut dipotong-potong sesuai selera dan direndam dalam bumbu halus khas woku yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, lengkuas, kemiri, cabai merah, dan cabai rawit.

Bumbu tersebut kemudian ditumis bersama daun jeruk, daun salam, serai, dan daun kemangi hingga harum, lalu dicampurkan dengan potongan belut.

Setelah tercampur rata, adonan dibungkus dengan daun pisang dan dikukus selama 30–40 menit.

Untuk hasil akhir yang lebih sedap, pepes bisa dibakar sebentar di atas bara api atau wajan datar hingga daun pisang kecokelatan.

“Hasil akhirnya sangat memuaskan. Pedas, gurih, dan harum.

Apalagi kalau dimakan dengan nasi hangat dan sambal dabu-dabu, rasanya bisa bikin ketagihan,” tambah Dimas.

Tidak hanya viral di media sosial, sejumlah warung makan dan restoran tradisional mulai memasukkan pepes belut bumbu woku ke dalam menu mereka.

Salah satunya adalah Warung Lada Panas di Bandung, yang meluncurkan menu ini awal April lalu dan langsung mencatat lonjakan pesanan.

“Dalam satu hari, kami bisa menjual lebih dari 50 porsi pepes belut woku. Pelanggan suka karena rasanya unik dan belum banyak yang menjual,” ungkap Rina, pemilik warung tersebut.

Selain rasanya, banyak yang mengapresiasi nilai gizi dari belut yang kaya akan protein, zat besi, dan omega-3.

Sumber: