Es Selendang Mayang, Minuman Tradisional Betawi yang Kembali Naik Daun di Tengah Gempuran Minuman Modern

Es Selendang Mayang, Minuman Tradisional Betawi yang Kembali Naik Daun di Tengah Gempuran Minuman Modern

Di tengah tren boba dan kopi susu, ada yang tetap istimewa: Es Selendang Mayang — minuman tradisional Betawi dengan warna dan rasa yang penuh kenangan. -Fhoto: Istimewa-

Pada Festival Kuliner Betawi 2024 lalu, es selendang mayang menjadi salah satu primadona yang banyak diminati pengunjung lokal maupun wisatawan asing.

“Kami ingin kuliner tradisional seperti es selendang mayang tidak hanya dilestarikan, tapi juga diberdayakan secara ekonomi,” kata Hesti Pramudita, Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta.

“Karena dari kuliner, kita bisa mengenalkan budaya dan sejarah Betawi dengan cara yang menyenangkan.”

Dengan tren nostalgia dan kebangkitan kuliner lokal, banyak pihak berharap es selendang mayang tidak hanya menjadi tren sesaat, melainkan bagian dari gaya hidup urban yang tetap menghargai akar budaya.

“Kalau bisa masuk ke menu kafe-kafe juga nggak masalah,” ujar Ayu sambil tertawa.

“Asal tetap jaga resepnya, jangan sampai es selendang mayang berubah jadi minuman lain yang kehilangan jiwanya.”

Kebangkitan es selendang mayang menjadi bukti bahwa kekayaan kuliner Indonesia masih sangat potensial untuk digali, dikembangkan, dan dibanggakan.

Di balik segelas es warna-warni itu, ada sejarah, ada rasa, dan ada identitas budaya yang terus hidup dan berkembang.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: