Kue Cucur : Warisan Kuliner Tradisional yang Tetap Melekat di Hati Masyarakat

Kue Cucur : Warisan Kuliner Tradisional yang Tetap Melekat di Hati Masyarakat

Di balik bentuk bulat dan pinggiran yang mekar, kue cucur menyimpan cerita panjang tentang tradisi dan identitas bangsa.-Fhoto: Istimewa-

Kini banyak variasi cucur dengan rasa pandan, durian, hingga keju.

Bahkan, beberapa pelaku UMKM mencoba mengemas cucur dalam bentuk frozen food agar bisa dinikmati lebih praktis di rumah.

Meski begitu, para penggemar kue cucur klasik tetap lebih menyukai rasa original berbasis gula merah. "Aroma gula merah itu tidak tergantikan.

Rasanya beda kalau pakai perasa buatan," ujar Ibu Rani, pembeli setia di sebuah lapak kue tradisional di Bogor.

Pemerintah pun mulai melirik potensi kue cucur dan jajanan pasar lainnya sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya dan pengembangan ekonomi kreatif.

Melalui program seperti Festival Jajanan Tradisional dan pelatihan UMKM, banyak pelaku usaha kecil yang kini memiliki akses lebih luas untuk memasarkan produk mereka, termasuk kue cucur.

Dalam ajang Festival Kuliner Nusantara 2024 yang digelar di Yogyakarta, kue cucur bahkan menjadi salah satu dari 10 makanan favorit pengunjung.

Ini menunjukkan bahwa meski zaman berubah, rasa dan nilai kultural dari makanan tradisional tetap dicari dan dihargai.

Kue cucur bukan hanya tentang rasa manis dan bentuk unik, melainkan juga tentang cerita, tradisi, dan identitas.

Di setiap gigitan, ada jejak budaya yang mengalir dari generasi ke generasi.

Keberadaan kue ini adalah pengingat bahwa di balik kesederhanaannya, terdapat kekayaan yang tak ternilai — warisan kuliner Nusantara yang patut terus dijaga dan dilestarikan.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: