Pemekaran Wilayah Kaltim: Tenggarong, Calon Kota Baru dengan Sejarah Panjang sebagai Pusat Kesultanan Kutai

Pemekaran Wilayah Kaltim: Tenggarong, Calon Kota Baru dengan Sejarah Panjang sebagai Pusat Kesultanan Kutai.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Situs-situs sejarah seperti Museum Mulawarman, Istana Kesultanan Kutai, dan Masjid Jami Adji Amir Hasanoeddin masih berdiri kokoh hingga kini sebagai simbol peradaban dan kekayaan budaya masa lalu.
Seiring waktu, Tenggarong berkembang sebagai kota kecil dengan nuansa budaya yang kental, namun tetap menjadi denyut nadi pemerintahan Kabupaten Kukar.
BACA JUGA:Dorongan Pemekaran Wilayah Menguat: Usulan Pembentukan Calon Kabupaten Paser Tengah Semakin Deras
Peningkatan status Tenggarong dari kecamatan menjadi kota otonom bukan semata-mata karena alasan administratif, tetapi juga sebagai bentuk pengakuan terhadap identitas budaya yang telah terbentuk selama ratusan tahun.
Mengapa Tenggarong Layak Menjadi Kota?
1. Pusat Pemerintahan dan Administrasi Kukar
Sebagai ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara, Tenggarong telah lama menjalankan fungsi administratif yang kompleks.
Sebagian besar kantor pemerintahan, instansi vertikal, serta fasilitas publik terpusat di wilayah ini.
Hal ini menjadikan Tenggarong memiliki infrastruktur dasar yang cukup lengkap, seperti rumah sakit, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kalimantan Timur: Calon Kabupaten Paser Selatan Siap Jadi Pusat Pertambangan
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Kaltim: Aspirasi Rakyat Mendorong Terbentuknya Calon Kabupaten Kutai Benua Raya
2. Pertumbuhan Ekonomi dan Urbanisasi
Tenggarong mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil dengan tingkat urbanisasi yang terus meningkat.
Pusat-pusat ekonomi seperti pasar Tangga Arung, pusat perbelanjaan modern, dan kawasan perdagangan di Jalan KH Ahmad Muksin menandakan pergerakan ekonomi rakyat yang dinamis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: