Kolak Pisang : Hidangan Tradisional yang Tetap Relevan di Tengah Gempuran Kuliner Modern

Kolak pisang, manisnya tak hanya di lidah tapi juga di hati.-Fhoto: Istimewa-
Menariknya, kolak pisang juga telah merambah dunia digital.
Banyak food vlogger dan content creator yang membagikan resep kolak dengan tampilan estetik di media sosial.
Di TikTok dan Instagram, tagar #KolakPisang sering kali viral, terutama saat bulan Ramadan.
Hal ini menjadi bukti bahwa makanan tradisional tetap bisa relevan di era digital, asal dikemas dengan kreatif.
Video tutorial memasak kolak dengan narasi lucu atau musik kekinian sukses menarik perhatian jutaan penonton, terutama generasi muda.
Masa depan kolak pisang terlihat cerah, asalkan terus ada inovasi tanpa melupakan akar budayanya.
Pemerintah dan pelaku industri kuliner pun didorong untuk lebih aktif mempromosikan makanan tradisional seperti kolak dalam pameran internasional, festival makanan, hingga pendidikan kuliner.
“Kolak pisang adalah kekayaan kuliner yang harus dijaga,” kata Chef William Wongso, tokoh kuliner Indonesia.
“Kita tidak boleh malu dengan makanan kita sendiri.
Justru kita harus bangga dan menjadikannya bagian dari diplomasi budaya.”
Kolak pisang, dengan segala kesederhanaannya, telah membuktikan bahwa ia bukan hanya makanan musiman, melainkan bagian dari identitas bangsa.
Dari warung pinggir jalan hingga restoran modern, dari dapur ibu rumah tangga hingga layar ponsel pintar, kolak pisang terus hidup dan dicintai.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: