Kolak Pisang : Hidangan Tradisional yang Tetap Relevan di Tengah Gempuran Kuliner Modern

Kolak Pisang : Hidangan Tradisional yang Tetap Relevan di Tengah Gempuran Kuliner Modern

Kolak pisang, manisnya tak hanya di lidah tapi juga di hati.-Fhoto: Istimewa-

PALPOS.ID — Di tengah semakin beragamnya pilihan kuliner modern yang menjamur di Indonesia, salah satu hidangan tradisional yang tetap bertahan dan dicintai masyarakat adalah kolak pisang.

Makanan berbahan dasar pisang yang dimasak dalam kuah santan ini tak hanya menjadi simbol kuliner khas Nusantara, tetapi juga menyimpan nilai budaya dan nostalgia yang kuat.

Kolak pisang sering hadir dalam momen-momen spesial seperti bulan Ramadan, ketika ia menjadi menu takjil favorit masyarakat.

Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut dianggap ideal untuk mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.

BACA JUGA:Kue Lumpur Jakarta, Cita Rasa Tradisional yang Terus Bertahan di Tengah Modernisasi Ibu Kota

BACA JUGA:Lezatnya Asam Padeh Tongkol, Kuliner Tradisional Minang yang Makin Diminati

Namun, kelezatan kolak pisang tak terbatas pada bulan suci saja—hidangan ini kerap dijumpai di warung-warung tradisional, pasar kue, hingga meja makan rumah tangga Indonesia sehari-hari.

Menurut sejarawan kuliner Fadly Rahman, kolak berasal dari zaman kolonial Belanda, dengan bahan utama lokal yang mudah didapat seperti pisang, ubi, dan santan.

Nama “kolak” diyakini berasal dari kata Arab “khalik” yang berarti "pencipta" atau "Tuhan", mencerminkan nilai religius yang melekat pada hidangan ini, terutama dalam konteks Ramadan.

“Kolak bukan hanya makanan, tapi juga bagian dari kebudayaan yang diwariskan turun-temurun,” ujar Fadly dalam wawancaranya dengan media pada 2024 lalu.

BACA JUGA:Catemak Jagung : Potensi Pertanian dan Manfaatnya bagi Petani Lokal

BACA JUGA:Pendap, Kuliner Khas Bengkulu yang Menantang Lidah dan Menggugah Selera

“Setiap daerah memiliki versi kolaknya sendiri, tergantung pada bahan lokal dan kebiasaan masyarakat setempat.”

Walaupun kolak pisang klasik tetap menjadi primadona, inovasi dalam penyajiannya terus berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: