Pengadaan Beras Melimpah, Bulog Sumsel Babel Manfaatkan Gudang Mitra

Pengadaan Beras Melimpah, Bulog Sumsel Babel Manfaatkan Gudang Mitra-Foto:dokumen palpos-
Heriswan menjelaskan, penyerapan gabah dan beras petani saat ini jauh lebih besar dibanding penyerapan pada tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan catatan Bulog, pada 2022 penyerapan beras ada 15 ribu ton, 2023 ada 15 ribu ton, 2024 ada 31 ribu ton.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Janji Bentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional dan Satgas PHK
“Di 2025 ini baru bulan April saja sudah ada 81 ribu ton, dan jumlahnya berpotensi bertambah lebih tinggi karena saat ini masih dalam masa panen,” jelasnya.
Tingginya penyerapan beras saat ini, kata Heriswan, lantaran ini merupakan program pemerintah dan instruksi Presiden RI Prabowo Subianto untuk swasembada pangan.
Pemerintah melalui Bulog melakukan penyerapan gabah dan beras petani.
Selain itu juga, penetapan harga yang sudah dipatok pemerintah memberi andil terhadap tingginya penyerapan beras tahun ini.
Penetapan harga ini dilakukan demi memperhatikan kesejahteraan petani.
“Jadi kita sekarang ini, tidak hanya duduk di gudang menunggu beras dari petani, sekarang kita yang jemput bola. Kita langsung beli gabah dan beras petani usai mereka panen,” ucapnya.
Dengan penetapan harga ini juga, lanjut dia, petani di Sumsel maupun Babel cenderung menjual hasil buminya ke Bulog dibanding ke tengkulak.
Hal ini berkat sosialisasi maksimal yang dilakukan Bulog bekerjasama dengan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, TNI dan penyuluh pertanian.
“Harga di tingkat petani saat ini Rp 6.500 per kilogram, jadi petani lebih memilih menjual beras atau gabahnya ke Bulog dibanding ke tengkulak.
Apalagi mekanisme pembayaran bisa cash atau lewat rekening saat transaksi terjadi (di lokasi),” jelasnya.
Heriswan mengatakan, saat ini penyerapan beras di wilayah Sumsel Babel paling besar berasal dari Banyuasin, OKI dan Ogan Ilir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: