Langkah Berani Polytron! G3 dan G3+ Tunjukkan Kekuatan Industri Otomotif Lokal.

Langkah Berani Polytron! G3 dan G3+ Tunjukkan Kekuatan Industri Otomotif Lokal.

Langkah Berani Polytron! G3 dan G3+ Tunjukkan Kekuatan Industri Otomotif Lokal. -Foto: @facebook_Industry Made in Indonesia-

Selain itu, komponen seperti ban dan beberapa bagian interior juga sudah disuplai dari mitra lokal.

Direktur Komersial Polytron, Tekno Wibowo, menyebutkan bahwa pihaknya terus melakukan sourcing komponen dari produsen dalam negeri.

“Ke depan kita lihat part apa lagi yang bisa kita bikin sendiri,” ujarnya, memberi sinyal akan terus meningkatnya kontribusi lokal di masa depan.

Untuk urusan produksi, Polytron tidak sendirian. Pabrik mobil listrik G3 dan G3+ saat ini dirakit di fasilitas PT Handal Indonesia Motor (HIM), perusahaan perakitan otomotif yang telah berpengalaman dalam merakit kendaraan bermotor untuk berbagai merek.

Komitmen untuk Industri Otomotif Nasional

Langkah Polytron ini mendapat sambutan positif dari pemerintah.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, bahkan secara terbuka menyatakan apresiasinya atas komitmen Polytron dalam membangun industri otomotif nasional berbasis kendaraan listrik.

“Ini adalah langkah besar yang memperlihatkan komitmen Polytron untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia,” tutur Agus.

Tak hanya mobil listrik, Polytron sebelumnya juga sukses meluncurkan motor listrik yang dirakit di fasilitas mereka sendiri di Kudus, Jawa Tengah.

Bahkan, untuk motor listriknya, Polytron sudah mampu membuat baterai dan Battery Management System (BMS) secara mandiri.

Ini menjadi sinyal kuat bahwa perusahaan tengah membangun ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir.

“Nanti lihat volumenya, mungkin ke depan kita juga bisa bikin baterai mobil sendiri, termasuk merakit BMS dan pack-nya,” jelas Hariono lagi.

Strategi Jangka Panjang: Membangun dari Kecil, Bertumbuh Secara Organik

Polytron tampaknya tidak terburu-buru dalam membangun bisnis mobil listriknya.

Alih-alih mengejar volume penjualan besar secara instan, perusahaan lebih memilih pendekatan bertumbuh secara organik—dimulai dari pemahaman pasar, penguatan kapasitas produksi, dan peningkatan kandungan lokal secara bertahap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: