WHO Apresiasi Indonesia atas Langkah Progresif Pengendalian Tembakau demi Perlindungan Generasi Muda

WHO Apresiasi Indonesia atas Langkah Progresif Pengendalian Tembakau demi Perlindungan Generasi Muda.--Dokumen Palpos.id
Indonesia selama ini termasuk negara dengan jumlah perokok laki-laki tertinggi di dunia, dan kebijakan pengendalian tembakau kerap dikritik lemah karena pengaruh kuat industri rokok dalam sektor ekonomi.
Namun, regulasi saja tidak cukup. WHO menegaskan pentingnya kolaborasi multisektor, mulai dari dunia pendidikan, tenaga kesehatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga media massa.
Kesadaran masyarakat harus dibangun melalui edukasi yang berkelanjutan agar kebijakan ini benar-benar efektif.
Sekolah diharapkan menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi terkait bahaya rokok dan nikotin.
Sementara itu, orang tua juga harus memiliki pemahaman memadai tentang ancaman rokok elektronik yang sering dianggap “aman” padahal mengandung kadar nikotin tinggi.
WHO juga mengingatkan bahwa penegakan hukum terhadap pelanggaran peraturan harus dilakukan secara konsisten dan tegas.
Penjualan rokok kepada anak di bawah umur, iklan terselubung di media sosial, dan distribusi produk vape ilegal harus ditindak tanpa kompromi.
Tanpa pengawasan yang ketat, dikhawatirkan regulasi ini hanya menjadi dokumen normatif tanpa implementasi nyata di lapangan.
Dengan langkah berani ini, Indonesia menunjukkan bahwa negara berkembang pun mampu mengambil kebijakan besar yang berpihak pada kesehatan rakyat.
WHO memandang Indonesia sebagai contoh positif dalam perjuangan global melawan epidemi tembakau yang menyebabkan lebih dari 8 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia.
Apabila implementasi kebijakan ini berjalan efektif, Indonesia berpotensi menurunkan angka prevalensi merokok secara signifikan dalam satu dekade ke depan dan mempercepat terwujudnya masyarakat sehat dan unggul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: