Lemang, Kuliner Tradisional yang Tetap Melekat di Hati Masyarakat Indonesia

Lemang : Lebih dari sekadar makanan, ini adalah simbol kebersamaan dan tradisi yang terus hidup di hati masyarakat Indonesia.-Fhoto: Istimewa-
PALPOS.ID - Lemang, makanan tradisional yang terbuat dari beras ketan, santan, dan garam yang dimasak dalam seruas bambu, tetap menjadi salah satu ikon kuliner khas Nusantara yang digemari banyak orang hingga kini.
Meski zaman telah berubah dan banyak makanan modern bermunculan, keunikan cita rasa serta proses pembuatan lemang membuatnya tetap bertahan dan dicintai berbagai kalangan.
Di berbagai daerah di Indonesia, khususnya Sumatera, lemang tidak sekadar makanan, tetapi juga bagian dari tradisi dan budaya.
Masyarakat Minangkabau, Mandailing, Melayu, hingga Aceh, menjadikan lemang sebagai hidangan spesial pada hari-hari besar keagamaan seperti Idulfitri, Iduladha, serta perayaan adat dan pernikahan.
BACA JUGA:Sayur Kelor : Superfood Lokal yang Mulai Dilirik Dunia
BACA JUGA:Ayam Goreng Bawang Putih : Hidangan Sederhana yang Jadi Favorit Baru di Meja Makan Indonesia
Proses pembuatan lemang memerlukan ketelatenan dan kebersamaan.
Biasanya, lemang dimasak secara gotong royong oleh warga dalam suatu acara atau persiapan menyambut hari raya.
Seruas bambu diisi dengan campuran beras ketan yang telah direndam dan dicampur santan, lalu dilapisi daun pisang agar tidak lengket.
Bambu tersebut kemudian dibakar di sisi api selama beberapa jam dengan terus diputar agar matang merata.
BACA JUGA:Mengenal Bakmie Bangka : Keunikan Rasa yang Menggugah Selera
BACA JUGA:Soto Banjar : Kuliner Khas Kalimantan Selatan yang Menggoda Lidah Nusantara
“Setiap menjelang Lebaran, kami selalu bikin lemang bersama keluarga.
Rasanya belum lengkap kalau tidak ada lemang,” ujar Nurhaliza (48), warga Pesisir Selatan, Sumatera Barat, yang sudah puluhan tahun melestarikan tradisi membuat lemang secara turun-temurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: