Restrukturisasi Besar Nissan: 7 Pabrik Ditutup, Mobil-Mobil Populer Terancam Punah?

Restrukturisasi Besar Nissan: 7 Pabrik Ditutup, Mobil-Mobil Populer Terancam Punah?

Restrukturisasi Besar Nissan: 7 Pabrik Ditutup, Mobil-Mobil Populer Terancam Punah? -Foto: @facebook_Kendara Indonesia-

Jika rantai pasok terganggu, harga spare part bisa naik, dan ketersediaan model tertentu menjadi terbatas.

Divisi R&D Ditekan, Peluncuran Model Baru Ditunda

R&D adalah dapur inovasi sebuah merek otomotif.

Namun dalam rencana efisiensi ini, Nissan memilih untuk memangkas anggaran R&D, menutup beberapa pusat pengembangan, dan bahkan menunda peluncuran mobil-mobil baru yang sudah direncanakan.

Namun bukan berarti Nissan vakum dari pengembangan produk.

Mereka hanya ingin mengubah sistemnya: kalau dulu butuh 4 tahun untuk mengembangkan satu model, kini cukup 30–37 bulan.

Artinya, Nissan ingin fokus pada model yang benar-benar dibutuhkan pasar dan punya masa depan cerah.

Bagi konsumen otomotif di Indonesia, langkah ini bisa berarti penundaan peluncuran model baru seperti Nissan Ariya, Z-series facelift, atau SUV elektrifikasi lain.

Platform Mobil dan Komponen Dipangkas Demi Efisiensi

Salah satu beban berat Nissan selama ini adalah terlalu banyak menggunakan platform kendaraan yang berbeda. Saat ini ada 13 platform aktif—dan ini membuat proses produksi kompleks dan mahal.

Dalam rencana jangka panjang, Nissan akan memangkas jumlah platform menjadi 7 saja pada Maret 2036.

Ini sejalan dengan strategi global industri otomotif untuk beralih ke platform modular, yang bisa digunakan lintas model dan bahkan lintas merek (Renault–Nissan–Mitsubishi Alliance).

Selain itu, Nissan juga ingin memangkas jumlah komponen kendaraan hingga 70%. Misalnya, satu tipe dashboard atau suspensi bisa digunakan di berbagai model, demi efisiensi skala besar.

Apa Dampaknya Bagi Konsumen Indonesia?

Nah, ini yang penting untuk dicermati para pecinta mobil Nissan di Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: