Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: 6 Kecamatan Siap Bentuk Kabupaten Muba Timur dan Lepas dari Musi Banyuasin

Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: 6 Kecamatan Siap Bentuk Kabupaten Muba Timur dan Lepas dari Musi Banyuasin. Foto: harianmuba.disway.id--
Wilayah ini memiliki keunikan dan karakteristik berbeda dari wilayah lainnya di Muba Timur, sehingga menjadi ikon tersendiri jika pemekaran berhasil.
2. Kecamatan Babat Supat: Sentra Energi dan Perkebunan
Terletak di antara Sungai Lilin dan Betung (Kabupaten Banyuasin), Babat Supat memiliki luas 511,02 km² dan terdiri dari 16 desa.
Wilayah ini merupakan salah satu sentra perusahaan minyak dan gas, serta tambang batu bara, selain juga aktif di sektor perkebunan.
Dengan lokasi yang strategis dan potensi investasi yang tinggi, Babat Supat menjadi kandidat kuat sebagai tulang punggung perekonomian Kabupaten Muba Timur.
3. Kecamatan Tungkal Jaya: Lumbung PAD dari Sektor Tambang dan Migas
Memiliki luas wilayah sekitar 821 km², Tungkal Jaya terdiri atas 16 desa.
Kecamatan ini merupakan hasil pemekaran dari Bayung Lencir dan menjadi salah satu daerah penghasil minyak dan batubara terbesar di wilayah ini.
Keberadaan sejumlah perusahaan migas memberikan kontribusi besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Musi Banyuasin.
Dalam skema DOB, Tungkal Jaya akan menjadi pilar ekonomi penting Muba Timur.
4. Kecamatan Sungai Lilin: Pusat Perdagangan yang Lebih Maju dari Ibu Kota Lama
Sungai Lilin dikenal sebagai kecamatan paling maju di antara calon daerah di Muba Timur.
Dengan luas 374,26 km², mencakup 2 kelurahan dan 13 desa, kecamatan ini berada di Jalur Lintas Sumatera yang sangat strategis.
Perkembangan perdagangan dan jasa di Sungai Lilin bahkan telah melampaui Kecamatan Sekayu, ibu kota Muba saat ini.
Karena itu, tidak sedikit tokoh dan masyarakat mengusulkan Sungai Lilin sebagai calon ibu kota Kabupaten Muba Timur.
5. Kecamatan Keluang: Wilayah Transmigrasi yang Menjadi Sentra Perkebunan
Dengan luas sekitar 400,57 km², Keluang terdiri dari 1 kelurahan dan 13 desa. Letaknya berada di antara Sungai Lilin dan Sekayu.
Kawasan ini dulunya merupakan lokasi transmigrasi, namun kini telah berkembang menjadi sentra perkebunan kelapa sawit yang produktif.
Akses transportasi darat di kecamatan ini sudah cukup baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber