Tradisi Roco Timun : Upacara Sakral Penolak Bala dari Negeri Pesisir

Di pesisir Rembang, Jawa Tengah, setiap bulan Sura, warga melarung mentimun ke laut. Tradisi ini disebut Roco Timun, ritual sakral untuk menolak bala dan memohon keselamatan dari alam.-Fhoto: Istimewa-
“Kami tidak ingin makna sakral dari Roco Timun hilang hanya karena dikomersialkan.
Jadi walaupun banyak turis yang datang, ritual inti tetap dijaga hanya oleh warga lokal,” kata Kepala Desa Tasikagung, Suraji.
Sekolah-sekolah di sekitar wilayah pun mulai memasukkan Roco Timun dalam pelajaran muatan lokal agar generasi muda mengenal dan mencintai budaya sendiri.
Tradisi Roco Timun bukan sekadar larung mentimun ke laut.
Ia adalah perwujudan filosofi Jawa yang kaya: harmoni antara manusia dan alam, penghormatan pada leluhur, serta doa-doa tulus untuk keselamatan bersama.
Di balik kesederhanaannya, Roco Timun mengajarkan bahwa dalam kehidupan yang serba cepat ini, manusia tetap butuh ruang untuk bersyukur, berdoa, dan terhubung dengan alam semesta.
Sebagai warisan budaya tak benda, Roco Timun perlu terus dijaga, dilestarikan, dan diwariskan.
Bukan hanya sebagai kekayaan budaya, tetapi juga sebagai cermin nilai-nilai luhur yang telah lama hidup dalam denyut nadi masyarakat pesisir Jawa.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: