Kasman : Jalan Nasional Babak Belur, BBPJN Tutup Mata

JALAN RUSAK : Tampak kondisi ruas jalan Jalintengsum Desa Matas Kecamatan Tanjung Agung rusak parah.-Foto:dokumen palpos-
Ia menyoroti bagaimana pemerintah pusat kerap kali memusatkan perhatian pada wilayah strategis nasional, namun mengabaikan daerah penghasil sumber daya alam seperti Muara Enim.
"Batubara ini hasil bumi Muara Enim, tapi yang menikmati keuntungannya justru di pusat.
BACA JUGA:PLTP Lumut Balai Unit 2 Segera Operasional Bupati Tekankan Prioritas Listrik Untuk Lokal
BACA JUGA:Raih 420 Suara, Abi Nurwardani Nakhodai PGRI Muara Enim 2025-2030
Sementara kita di daerah mengalami kemacetan, polusi, jalan rusak, dan dampak kesehatan masyarakat yang makin memburuk," lanjutnya.
Kasman juga menyinggung bahwa kontribusi besar Kabupaten Muara Enim dalam sektor energi nasional tidak diimbangi dengan proporsi anggaran dan perhatian pembangunan dari pusat.
Ketimpangan ini, kata dia, telah berlangsung lama dan membuat daerah seperti Muara Enim terjebak dalam siklus ketergantungan.
"Ini soal keadilan, pemerintah pusat memiliki wewenang dan anggaran harus segera bertindak atas dampak langsung dari aktivitas ekonomi yang menopang negara," ujarnya tegas.
Kondisi dan situasi ini menimbulkan ironi.
Dimana daerah yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional harus menanggung beban kerusakan infrastruktur, tanpa diberi kuasa atau anggaran untuk memperbaikinya.
Hal senada diungkapkan, Kalbad (48), pengemudi angkutan desa Semende-Muara Enim, mengeluhkan kemacetan yang kerap ia temui saat berangkat dan pulang.
Kemacetan diperparah dengan keadaan jalan yang sangat menghawatirkan, belum lagi kerap ditemui angkutan batu bara yang mogok dan memperparah keadaan lalu lintas.
"Lobang jalan yang rusak sangat dalam dan harus hati-hati saat melintas.
Saya sangat berharap, pemerintah secepatnya menanggulangi persoalan ini, yang sangat mengganggu dan membahayakan pengguna jalan," harapnya.* (ozi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: